Rabu 04 Oct 2017 09:08 WIB

Sawitri, TKI Kuwait Penderita Tumor Dievakuasi ke RSHS

Bupati Dedi Mulyadi, mengevakuasi Sawitri (pakai sweater) penderita tumor asal Kabupaten Purwakarta, untuk dibawa berobat ke RSHS Bandung, Selasa (3/10).
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Bupati Dedi Mulyadi, mengevakuasi Sawitri (pakai sweater) penderita tumor asal Kabupaten Purwakarta, untuk dibawa berobat ke RSHS Bandung, Selasa (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Nasib nahas menimpa, eks TKI Kuwait, Sawitri Tut Wuri Handayani (39 tahun), warga Kampung Nagrak RT 03/02, Desa Cicadas, Kecamatan Babakan Cikao, Purwakarta. Pasalnya, TKI ini terpaksa kembali ke Tanah Air, lantaran dipulangkan majikannya.

Sawitri pulang ke Indonesia, bukan tanpa alasan. Penyebabnya, ibu satu anak ini menderita penyakit tumor. Omah (42 tahun), tetangga Sawitri, mengatakan, ibu satu anak itu sudah dua kali pergi ke luar negeri menjadi asisten rumah tangga. Yang pertama, sukses Sawitri bekerja selama dua tahun. Kemudian, pulang ke Indonesia."Saat pulang pertama kali itu, Sawitri bisa merehab rumahnya menjadi semi permanen," ujarnya, kepada Republika.co.id, Selasa (3/10).

Kemudian, Sawitri kembali lagi bekerja ke LN dengan tujuan Kuwait. Namun, baru juga setahun dia dipulangkan majikannya. Ternyata, kepulangan Sawitri ini disebabkan sakit tumor di bagian perutnya. Kepulangan Sawitri ini, sudah setahun yang lalu.

Seiring dengan perjalan waktu, perutnya semakin membesar. Bahkan, dalam jangka waktu tiga bulan terakhir, perut Sawitri layaknya seorang ibu yang hamil sembilan bulan. "Sawitri sudah berobat kesana kemari, termasuk ke RSHS dengan menggunakan fasilitas BPJS," ujarnya.

Akan tetapi, dirinya kebingungan saat tak mempunyai biaya lagi untuk mengurus berobat ke rumah sakit. Terutama, biaya bagi penunggu pasien selama di rumah sakit. Karenanya, Sawitri meminta bantuan Pemkab Purwakarta melalui Bupati Dedi Mulyadi.

Udin (68 tahun), ayah kandung Sawitri, mengatakan, dirinya sangat bersedih atas kondisi anaknya tersebut. Apalagi, sekarang ini Sawitri tak lagi punya suami. Dengan begitu, anak dan cucunya itu tak ada yang menafkahi. "Karena keterbatasan ekonomi, kami meminta bantuan bupati," ujar Udin.

Pada hari ini, keluarga Sawitri semringah. Sebab, Bupati Dedi Mulyadi menjenguknya lalu mengevakuasi penderita tumor ini untuk segera dibawa ke RSHS. Tak hanya itu, Bupati Dedi juga memberi bantuan untuk biaya tunggu kepada orang tua Sawitri.

Dengan begitu, keluarga ini bisa leluasa mengikuti tahapan pengobatan sesuai anjuran dokter."Bahkan, kami menyarankan supaya Sawitri menjadi pasien umum. Biar biayanya kami yang menanggung," ujar Dedi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement