REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangkaian penyelenggaraan peringatan Hari Santri 22 Oktober, PBNU melaksanakan beberapa kegiatan. Kegiatan itu antara lain ada yang dilakukan secara serentak dan kolosal. Salah satunya adalah kegiatan pembacaan 1 miliar shalawat Nariyah.
Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini mengatakan, dalam pelekasaan kegiatan ini, PBNU mengoordinir warga NU dan juga kalangan pesantren untuk bersama-sama serentak membaca shalawat Nariyah di masing-masing lokasi dan titik domisilinya.
"Kegiatan ini sudah pernah dilakukan tahun lalu dan diikuti serentak warga NU dari Sabang sampai Merauke," ujar Helmy kepada Republika.co.id, Rabu (4/10).
Helmy menuturkan, ada beberapa tujuan yang diharapkan dari kegiatan ini. Pertama, mengharap berkah dan sekaligus memohon pertolongan kepada Allah agar bangsa Indonesia selamat dari ancaman apapun. "Ini penting dilakukan agar kita tetap senantiasa hidup damai dan semoga menjadi apa yang disebut sebagai baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur," ucapnya.
Kedua, lanjut dia, dalam momentum pembacaan 1 miliar shalawat Nariyah ini, PBNU juga ingin mengenang dan sekaligus mendoakan para pahlawan yang gugur dan tulus membela kedaulatan Tanah Air. "Jasa mereka, utamanya para ulama, selain harus kita kenang, yang tidak kalah penting adalah harus kita teladani," katanya.
Sebagai informasi, kegiatan pembacaan 1 miliar shalawat Nariyah tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober 2017. Adapun pada 22 Oktober, akan diadakan apel upacara peringatan Hari Santri secara serentak.