REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI dan umat Islam adalah dua kekuatan besar milik Indonesia yang tidak dapat dipisahkan. Bahkan dalam historisnya pun, hubungan TNI dan umat Islam selalu harmonis.
Cendekiawan Muslim dan juga guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Didin Hafidhuddin berpendapat, selama ini TNI dan umat Islam (adalah) dua kekuatan yang saling melindungi dan menjaga, saling menghormati dan menyayangi. "Jadi, hubungannya hubungan yang secara historis sejak dari dulu memang sangat kuat," ujarnya melalui sambungan telepon di Jakarta, Kamis (6/10).
Bahkan, sambungnya, meskipun sudah memiliki nilai historis tersendiri, umat Islam dan TNI tetap harus terus berupaya untuk memperkuat hubungan yang sudah terjalin lama itu. Dengan demikian, ujar Didin, maka diharapkan juga bukan saja dekat dengan TNI, tapi juga mampu untuk menjalin hubungan dengan angkatan lainnya.
"Harus terus diperkuat dengan tidak menafikan yang lain, dan kita berharap dengan kepeloporan TNI ini umat Islam juga akan dekat dengan angkatan-angkatan lain, termasuk dengan polisi," katanya.
Terakhir, Didin mengucapkan selamat kepada hari lahir TNI yang ke-72. "Di hari ulang tahun TNI yang ke-72 ini, saya ucapkan selamat ulang tahun TNI yang ke-72, Dirgahayu TNI, semoga tetap menjadi penjaga baik dalam bidanga keamanan maupun dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara," tuturnya.