Kamis 05 Oct 2017 09:36 WIB

Orang Kaya Dunia Kritik Rencana Pemotongan Pajak Trump

Donald Trump
Foto: AFP
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Rencana reformasi pajak Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendapat kecaman keras dari Warren Buffett, orang terkaya kedua di dunia dan investor terkenal, yang berpendapat pemotongan pajak perusahaan akan membuat perusahaan-perusahaan Amerika kaya menjadi lebih kaya.

Buffett, pimpinan dan CEO Berkshire Hathaway Inc. yang memiliki lebih dari 60 perusahaan, mengatakan kepada CNBC, Rabu (4/10) bahwa tidak ada perusahaannya yang tidak kompetitif di dunia karena tarif pajak perusahaan. Miliarder tersebut mencatat bahwa perusahaan-perusahaan Amerika mendapatkan keuntungan 'luar biasa' dibandingkan dengan negara-negara lainnya.

Trump, bersama dengan Kongres Partai Republik AS, pekan lalu merilis kerangka kerja terpadu untuk reformasi kode pajak, yang akan mengurangi tingkat pajak perusahaan menjadi 20 persen dari 35 persen saat ini. Tingkat pajak perusahaan yang lebih rendah pasti akan membuat perusahaan-perusahaan Amerika semakin menguntungkan, pandangan Buffett mengatakan bahwa dia tidak akan berdebat.

Dia mengolok-olok gagasan pemotongan pajak, dengan mengatakan tingkat pajak negatif untuk perusahaan benar-benar akan menjadi hebat. "Orang kaya sekarang jauh lebih kaya dari 25 tahun yang lalu," kata Trump menambahkan.

Sebuah studi oleh Pusat Kebijakan Pajak (Tax Policy Center), sebuah think tank independen yang berbasis di Washington, pekan lalu mengatakan bahwa satu persen teratas dari penerima penghasilan AS akan mendapatkan keuntungan paling banyak dari rencana pajak Trump daripada kelas menengah.

sumber : Antara/Xinhua
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement