Kamis 05 Oct 2017 11:01 WIB

Kemenhub Luncurkan Kapal Perintis di Semarang

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Salah satu kapal perintis
Salah satu kapal perintis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubunhan (Kemenhub) meluncurkan satu unit kapal perintis di Semarang, Jawa Tengah. Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Bay M Hasani mengatakan kapal yang dinamai KM Sabuk Nusantara 98 itu dilakukan untuk menunjang konektivitas wilayah terpencil, terluar, terdalam, dan perbatasan di Indonesia.

Bay mengatakan pekerjaan pembuatan kapal perintis dengan tepat waktu. "Kapal perintis GT 1200 tersebut akan segera dioperasikan di wilayah Timur Indonesia," kata Bay dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika, Kamis (5/10).

Dia menjelaskan pembuatan fisik kapal perintis yang dikerjakan oleh PT Yasa Wahana Tirta Samudera di Semarang sudah terealisasi 90 persen. Bay menuturkan pengerjaan kapal tersebut dilakukan dengan kontrak pekerjaan Rp 54 miliar.

Bay memastikan kapal tersebut dilengkapi dengan beberapa sarana dan fasilitas keselamatan. "Ini selalu menjadi prioritas utama dalam membangun dan menciptakan pelayaran yang selamat, aman tertib dan nyaman seperti sekoci penolong tipe tertutup serta fasilitas klinik bagi penumpang," jelas Bay.

Dia juga mengatakan kapal tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian di suatu wilayah agar dapat lebih mandiri dan berkembang. Menurutnya, angkutan laut menjadi sangat dibutuhkan dan berperan strategis sebagai sarana transportasi yang melayani perpindahan logistik maupun penumpang

Bay berharapdengan bertambahnya kapal perintis bisa menunjang kelancaran dan bersinergi dengan tol laut yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan penurunan disparitas harga di Indonesia Bagian Timur. "Serta mengembalikan kejayaan maritim sebagai bagian dari kemandirian maritim Indonesia menuju poros maritim dunia yang menjadi cita cita pemerintah Presiden Joko Widodo," ungkap Bay.

Kapal KM Sabuk Nusantara 98 memiliki spesifikasi panjang (LOA) kurang lebih 652.80 meter dan lebar kurang lebih 12 meter hingga mampu mengangkut 400 orang penumpang dengan kapasitas 36 orang Anak Buah Kapal. Selain itu, KM Sabuk Nusantara 98 ini mempunyai tiga kelas untuk para penumpangnya yaitu kelas ekonomi, kelas I, dan kelas II serta kapasitas ruang muat barang sampai 50 ton.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement