REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Surveyor Indonesia (PTSI) Cabang Palembang, Kamis (5/10), meresmikan laboratorium lingkungan. Laboratorium itu siap menguji kualitas air limbah, air bersih, air laut, udara embien, udara indoor, emisi udara,tingkat kebisingan, dan lainnya oleh penguji lingkungan yang independen.
Selain laboratorium lingkungan, saat yang bersamaan diresmikan pula preparasi batubara.
Besarnya komoditi batubara di Wilayah Sumatra Selatan seiring dengan meningkatnya kebutuhan penggunaan batubara utamanya untuk PLTU.
"Preparasi batubara diresmikan di wilayah Palembang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan apalagi sejak bulan Maret 2017. Kami memenangkan kontrak kerja sama dengan PT Bukit Asam untuk kegiatan pengiriman lokal maupun ekspor selama 3 tahun di Wilayah Palembang (Kertapati) dan Tarahan (Lampung)," ujar Kepala PTSI Cabang Palembang, Epi Darlis dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (5/10).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Surveyor Indonesia M.Arif Zainuddin menambahkan, ke depan, preparasi batubara ini akan melayani pekerjaan-pekerjaan proyek PT Bukit Asam, pekerjaan-pekerjaan dari SGS, Asia Trust, PT Titan dan perusahaan-perusahaan batubara lainnya serta PLTU yang ada di Wilayah Sumatra Selatan dan sekitarnya.
"Surveyor Indonesia sebagai perusahaan independent assurance hadir memenuhi kebutuhan pelanggan memberikan jasa konsultasi lingkungan dengan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dilengkapi dengan laboratorium sehingga pelayanan kami dapat terintegrasi," ujar.Arif Zainuddin.
Sementara itu untuk laboratorium preparasi batubara, Arif menegaskan, langkah ini semakin menguatkan Surveyor Indonesia sebagai perusahaan independent assurance yang terpercaya dalam bidang mineral batubara. "Surveyor Indonesia memiliki laboratorium mineral dan batubara di berbagai wilayah Indonesia. Diresmikannya preparasi batubara di Cabang Palembang ini menambah luas jangkauan dan mempercepat pelayanan kami," ujarnya.
Epi Darlis mengemukakan, target pasar dua laboratorium ini sangat jelas mengingat Sumatera Selatan, Jambi dan Bangka Belitung memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar. "Potensi sumber daya alam yang ada memicu perkembangan industri yang memanfaatkan potensi-potensi tersebut," tegasnya.
Beberapa industri yang berpotensi untuk menggunakan Jasa Laboraturium Lingkungan Cabang Palembang di sisi analisa lingkungan ada antara lain: perkebunan kelapa sawit/ pabrik kelapa sawit (tercatat ada 40 perusahaan kelapa sawit yang beroperasi di Sumatera Selatan), Kontraktor Kontrak Kerja Sama Migas (Terdapat sekitar 30 KKKS), dan perusahaan batubara Sumatera Selatan yang memiliki potensi 5 besar dalam cadangan batubara Nasional.
Epi mengemukakan, Surveyor Indonesia Cabang Palembang memiliki empat wilayah provinsi (Sumatera Selatan, Jambi, Lampung dan Bangka Belitung). Masing-masing wilayah tersebut memiliki perkembangan industri yang cukup pesat baik dalam sisi industri perkebunan, pertambangan, energi dan industri general lainnya. Potensi lingkungan yang besar di empat wilayah tersebut, di antaranya konsultan lingkungan, konsultan penyusun AMDAL, konsultan penyusun UKL-UPL, analisa laboraturium dan beberapa pekerjaan lingkungan lainnya.