REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung resmi mengoperasikan tiga bus disabilitas untuk memudahkan mobilitas penyandang difabel. Tiga bus ini merupakan hibah dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat pada September lalu.
Ketua Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM) Atalia Praratya Kamil mengapresiasi beroperasinya bus disabilitas. Atalia mengatakan penyandang disabilitas di Kota Bandung sangat membutuhkan angkutan khusus untuk memudahkan mobilitas dari satu tempat ke tujuan.
Ia menyebutkan ada ribuan penyandang disabilitas di Kota Bandung. Selama ini mereka kesulitan mendapatkan transportasi yang memfasilitasi keterbatasannya. "Alhamdulillah tiga bus disabilitas ini ternyata memang benar-benar dibutuhkan. Di Kota Bandung menurut data terakhir kami peroleh di lapangan ada sekitar 8.038 warga disabilitas yang tentu saja ini membutuhkan uluran tangan kita," katanya saat uji coba bus disabilitas bersama Dishub Kota Bandung, Kamis (5/10).
Istri Wali Kota Bandung ini mengatakan, ketika dia bergerak ke masyarakat banyak sekali teman-teman yang kesulitan terutama dalam mobilitas dari satu tempat ke tempat lain. Karena itu, dia menyambut baik beroperasinya bus disabilitas. Ia berharap dengan adanya bus disabilitas ini dapat menjadi bukti pemerintah yang berupaya memfasilitasi seluruh kebutuhan warganya.
Ia mendorong bus disabilitas yang sudah ada harus dilengkapi dengan fasilitas lainnya sesuai kebutuhan penyandang disabilitas. Seperti speaker dan teks informasi saat bus berjalan.
"Yang mungkin harus ditambah adalah speaker karena harus ada yang menyampaikan misalnya kita sudah sampai daerah Dago dan kemudian running text sehingga teman-teman yang tunarungu bisa membaca. Semua harus difasilitasi," tuturnya.
Ia mengatakan momentum ini juga harus menjadi awal perkembangan transportasi di Kota Bandung. Angkutan-angkutan lainnya pun dikatakannya harus bisa memfasilitasi penyandang disabilitas. "Tentu saja saya mendorong pemerintah untuk lebih memperbanyak jumlah dan jenis dari kendaraan yang mampu untuk mengangkut teman-teman inklusi," ujarnya.
Ia menyebutkan ada rencana membuat taksi disabilitas dan angkutan khusus lainnya. Ia berharap rencana ini bisa segera terealisasi dan didukung oleh para pengusaha jasa transportasi. Bus disabilitas yang dioperasikan ini melayani tiga trayek. Untuk saat ini bus masih dioperasikan sebanyak satu kali perjalanan dalam sehari.