REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Andien baru meluncurkan album indie keduanya, Metamorfosa. Bagi ibunda dari Anaku Askara Biru itu, album ini menggambarkan perubahan hidupnya dari masa awal karier hingga kini yang menyandang peran sebagai istri sekaligus ibu.
Album ketujuh Andien itu melibatkan sejumlah penulis lagu, di antaranya Lafa Pratomo, trio penulis lagu Lale-Ilman-Nino dan Tulus. Menariknya, cover album ini mengandung unsur visual.
Andien menggandeng seniman dan fotografer Anton Ismael. Ia menyerahkan segala macam keputusan gambar kepada rekannya itu.
"Andien datang dadakan ke gue buat foto album. Datang tidak ada konsep dan ngajak foto di Bali. Gue melihat Andien juga banyak mengalami perubahan di album ini, makanya tugas saya jepret aja karena ingin terpengaruh dengan keadaan di sana," jelas Anton di Jakarta.
Menurut Anton, pengambilan gambar sampul album Metamorfosa sesuai permintaan Andien di Bali. "Banyak warna biru sama pink, yang dipengaruhi bunga bougenville yang gue temukan. Gue emang selalu masukin bougenvilld karena ibu gue suka banget. Ternyata cocok buat album ini," imbuh Anton.
Alhasil, gambar yang akhirnya dipilih sebagai sampul album terbaru adalah foto dirinya saat di dalam air. Tidak ada penampakan wajah Andien selalu muncul di album sebelumnya. Di sini yang terlihat hanya saat dia memegang sebuah bunga putih yang mekar.
"Saya memberikan kebebasan kepada Andien, bukan membentuk Andien tapi gue menangkap aura Andien. Lagian dia bosan mukanya selalu ada di album sebelumnya," ucap Anton.
Andien memasuki 17 tahun berkarier di belantika musik Indonesia. Menandai momen penting tersebut, dia akhirnya kembali mengeluarkan album. Kali ini album terbarunya diberi judul, Metamorfosa.
Album ini menjadi obat kerinduan para penggemar akan lantunan suara indah dari penyanyi yang telah sukses dengan enam album sebelumnya. Rekaman album yang diproduseri oleh Nikita Dompas itu dimulai saat Andien hamil empat bulan. Proses pembuatan Metamorfosa memakan waktu hampir kurang lebih satu tahun