REPUBLIKA.CO.ID, LAS VEGAS -- Kepolisian kesulitan untuk mengungkap motif peristiwa penembakan massal yang dilakukan Stepphen Paddock. Kehidupan tertutup yang dimiliki pelaku menjadi alasan sulitnya pengungkapan motif tersebut.
Sejauh ini kepolisian baru menyimpulkan jika Paddock merupakan personal yang terganggu dan berbahaya. Selain itu, dia juga menghabiskan banyak waktu untuk memperoleh senjata dan amunisi serta memiliki kehidupan rahasia.
"Saya cukup yakin semua tindakan yang dia lakukan sudah dievaluasi sebelumnya, dan itu menyulitkan," kata Clark County Sheriff Joseph Lombardo seperti dilansir laman Independent, Kamis (5/10).
Polisi yakin jika Paddock tidak bekerja sendiri. Hal ini jika melihat jumlah senjata yang sudah dia kumpulkan. Aparat akan bekerja keras untuk membuktikan hal tersebut.
Sebanyak 23 senapan lengkap beserta amunisinya memang ditemukan di Hotel Mandala Bay. Belum lagi sejumlah senjata api dan perangkat elektronik yang ditemukan di rumahnya di Mesquite, Nevada.
"Lihat saja semua itu, apakah dia bisa mendapatkan semuanya seorang diri?" kata Lombardo.
Keterangan yang diambil dari saudara kandung pelaku, Eric Paddock pun tidak banyak membantu penyelidikan. Eric mengatakan, saudaranya memang meerupakan pribadu yang tertutup sehingga sulit untuk menemukan suatu hal padanya.
Kekasih Stephen Paddock, Marilou Danley mengaku tidak mengetahui rencana pembantaian massal yang dilakukan Paddock. Menurut Danley, kekasihnya itu adalah sosok yang baik hati, perhatian, dan cukup pendiam.
"Paddock tidak pernah mengatakan apapun kepada saya atau mengambil tindakan apapun yang menunjukkan peringatan akan apa yang akan terjadi," kata Danley.