REPUBLIKA.CO.ID, KATAPANG -- Raut wajah sumringah terlihat jelas dari sosok Kanit Reskrim Polsek Katapang, Polres Bandung, Iptu Dwi Noor Haryono di Polsek Katapang, Kamis (5/10) sore. Lelaki berusia 43 tahun asal Semarang tersebut bersalaman satu persatu dengan awak media kemudian mempersilahkan wartawan duduk dibangku yang berada di halaman dalam Polsek Katapang.
Suasana akrab kain terasa saat para wartawan mulai terlibat percakapan dengan sosok yang pernah menjabat KBO Reskrim Polres Bandung seputar prestasi yang diraihnya. Iptu Dwi baru mendapatkan hadiah umrah dari Polres Bandung.
Umrah itu ia dapat menyusul pengungkapan kasus pencurian dengan cara pelaku menggembosi kendaraan roda empat di sekitar jalan Junti, Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu.
Dwi mengaku diminta hadir di Polres Bandung Rabu (4/10) kemarin untuk mendapatkan penghargaan dari Kapolres Bandung, AKBP M Nazly Harahap.
"Saat itu saya berpikir akan mendapat penghargaan seperti biasa yang diberikan kepada polisi-polisi berprestasi lainnya. Namun, alangkah kaget diberikan penghargaan lainnya berupa hadiah umrah," tuturnya. "Saya juga kaget. Alhamdulillah rezeki."
kasus gembos ban yang berhasil diungkap itu menonjol karena di Soreang jarang terdapat kasus seperti itu. Sehingga ini terbilang unik.
Ia menuturkan, pemberian hadiah umrah diberikan Kapolres Bandung tidak hanya kepadanya namun juga sembilan orang lainnya. Termasuk salah satunya Aipda Yoyon Daryono, Babinkamtibmas Desa Pangauban, Kabupaten Bandung. Baginya penghargaan serta hadiah tersebut merupakan hasil dari kerja tim yang solid serta motivasi untuk bekerja lebih baik.
Apalagi Dwi mengaku sebelum mendapatkan penghargaan tersebut sempat mengalami tekananm ental. Tiga tahun lalu ia divonis mengalami gejala stroke dan saat dipindahkan dari KBO Reskrim Polres Bandung ke Kanit Reskrim Polsek Katapang awal 2017 lalu. Riwayat darah tinggi dan kecapean menjadi penyebab ia terkena serangan tersebut. "Sayapertama kali sakit gejala stroke kaki kiri sejak di Polres. Ya pasti downmental. Dipindahkan ke sini juga agak sedikit down," katanya.
Seiring berjalannya waktu, ia berpikir jika terus berputus asa terhadap apa yangdialaminya hanya membuang waktu dan percuma. Dukungan dari istri Desi Rahmawatidan kedua anaknya, Alya (20) dan Dava (14) pun turut menguatkan semangatnya.
Sehingga akhirnya Dwi memilih keputusan untuk bekerja maksimal dengan kondisi baru yangdihadapinya. Hingga akhirnya ia mampu berprestasi dan mendapatkan penghargaandan hadiah umrah dari Kapolres Bandung. "Ya kembalikan aja (kalau) ini udah rezeki. Semua kalau dikerjakan dengan Ikhlas ya (akan) berbuah," katanya.