Jumat 06 Oct 2017 11:27 WIB

Pilar Keluarga Sakinah

Keluarga sakinah (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Keluarga sakinah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Ustaz Muhammad Arifin Ilham

Dunia ini bisa menjadi surga sebelum surga sebenarnya, jika kita mampu mendudukkan posisi yang tepat dalam menjalani proses hidup. Terutama dalam bingkai rumah tangga yang sedang kita jalani.

Namun, dunia ini bisa juga menjadi lubang neraka dari neraka yang sesungguhnya, jika kita tidak tepat dan cenderung salah menempatkan proses yang seharusnya.

Membangun rumah tangga harapannya selalu berpilar kepada sakinah; damai, tenang dan bahagia. Berikut ini ada baiknya kita kenali lagi pilar keluarga sakinah.

Pertama, pagari benteng rumah tangga dengan sungguh-sungguh berpegang teguh pada Alquran dan sunnah.

Kedua, ingat bahwa tujuan utama hidup berumah tangga adalah meraih ridha Allah dan kebahagiaan di "kampung akhirat".

Ketiga, tumbuhkan saling cinta, semata karena Allah.  Sehingga saat terlihat kekurangan dari pasangan kita, dipandangnya sebagai keistimewaannya. Bertambah usia pernikahan, bertambah rasa sayangnya, semakin manja dan mesra,

Keempat, bingkailah ide dan aktifvtasnya sebagai ikhtiar untuk saling melayani, melindungi dan menyenangkan keluarga.

Kelima, sadari bahwa halal adalah pintu sakinah. Sehingga makan minumlah dari sesuatu dan proses yang halal.

Keenam, kekuatannya saling mendoakan di penghujung malam.

Ketujuh, minimal sepekan sekali "tarbiyyah ahliyah" pembinaan keluarga dengan duduk bersama mengaji dan mengkaji Alquran dan sunnah,

Kedelapan, segera minta maaf tatkala melakukan kesalahan.

Kesembilan, mensyukuri nikmat Allah dengan senang berbagi dan sedekah.

Kesepuluh, tawakkal yang penuh bahwa hanya Allah segala-galanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement