Jumat 06 Oct 2017 13:15 WIB
Senjata Tertahan di Soetta

Wiranto: Rekomendasi Panglima TNI Segera Dikeluarkan

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Agus Yulianto
Menko Polhukam Wiranto
Foto: Republika/Prayogi
Menko Polhukam Wiranto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto, mengatakan, Panglima TNI akan segera mengeluarkan rekomendasi berkaitan dengan senjata impor milik Polri yang saat ini masih tertahan di Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang. Amunisi tajam pada senjata itu akan dititipkan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.

Wiranto menjelaskan, senjata yang tertahan bertipe Stand-Alone Grenade Launcher (SAGL) dengan kaliber 40 x 46 mm. "Berkaitan dengan SAGL, masih tertahan di Bea Cukai Bandara Soetta, dan akan dikeluarkan rekomendasi (untuk tidak menahan senjata) dari Panglima TNI," jelas Wiranto dalam konferensi pers di Kantor Kemenkopolhukam, Medan Merdeka Barat, Jumat (6/10).

Dia mengatakan, ada catatan khusus dari rekomendasi tersebut. Catatan itu menyebut amunisi tajam pada SAGL hasil impor itu dititipkan di Mabes TNI Cilangkap. "Amunisi ada tiga macam, ada smoke (asap), gas air mata dan amunisi tajam. Amunisi tajamnya ini nanti dititipkan di Mabes TNI," lanjut Wiranto.

Pada Jumat pagi, Wiranto menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah instansi untuk membahas regulasi pembelian senjata. Rapat tersebut dihadiri Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Selain itu, hadir pula Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan, Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi dan Direktur PT Pindad Abraham Mouse.

Sebelumnya, pada Jumat 29 September, pesawat asal Ukraina tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Pesawat tersebut diketahui mengangkut senjata yang diimpor oleh PT Mustika Duta Mas yang akan didistribusikan ke Brimob Polri.

Senjata diketahui berjenis SAGL itu berjumlah 280 pucuk dan disertai dengan ribuan butir peluru. Saat ini senjata-senjata tersebut tertahan di gudang Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jawa Barat karena belum mendapat izin dari BAIS TNI.

Dankor Brimob Polri Irjen Murad Ismail mengatakan, senjata yang tertahan di bandara Soekarno Hatta bukanlah senjata antitank. Menurut dia, senjata tersebut hanyalah senjata kejut.

Murad menerangkan, cara kerja senjata Stand Alone Grenade Launcher. Senjata tersebut memiliki peluru bulat dengan pelbagai jenis seperti peluru karet, peluru hampa, peluru gas, air mata, dan peluru asap.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement