Petugas membersihkan makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (6/10). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Petugas membersihkan makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (6/10). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Petugas membersihkan makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (6/10). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
KRISIS LAHAN PEMAKAMAN. Petugas merawat makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (6/10). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Petugas membersihkan makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (6/10). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Petugas merawat makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (6/10). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas membersihkan makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (6/10).
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta setiap harinya membutuhkan lahan sekitar 880 meter persegi untuk kebutuhan 110 pemakaman, sementara kepemilikan lahan siap pakai yang kini tersedia di tahun 2017 hanya seluas 31,3 hektar dari total 600 hektar untuk 6.000 liang lahat.
Advertisement