REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepanjang sejarahnya, peradaban Islam telah melahirkan banyak sekali karya arsitektur agung yang indah dan menawan. Tidak hanya pada era klasik, di zaman modern pun bangunan-bangunan nan megah itu dapat kita temukan di berbagai penjuru dunia.
Masjid Faisal yang terletak di Kota Islama bad, Pakistan, adalah contohnya. Bangunan ibadah ini boleh dikatakan menjadi salah satu mahakarya arsitektur Islami yang mengusung tampilan modern saat ini. Jika kebanyakan masjid selalu diidentikkan dengan kubah melengkung serta ornamen bulan sabit dan bintang menghiasi bagian puncaknya, Masjid Faisal tidak demikian.
Masjid ini dibangun tanpa menggunakan elemen-elemen tradisional tersebut. Tampilan luar Masjid Faisal lebih menonjolkan garisgaris yang tegas dan minim sekali lengkungan seperti lazimnya masjid. Bentuk atap masjid ini menyerupai empat buah limas segitiga yang saling berpadu. Pengamat budaya asal Pakis tan, Ahmad Junaid, menjelaskan, gaya arsitektur yang unik tersebut terinspirasi dari tenda suku Badui. "Komunitas Badui adalah suku nomaden yang hidup di Jazirah Arab.
Cara mereka menjalani kehidupan terbilang cukup kompleks, namun alami. Mereka menggunakan tenda sebagai tempat bernaung sehari-hari," ujarnya seperti dilansir laman Mvslim.com. Sesuai namanya, pembangunan masjid ini diprakarsai dan didanai oleh Raja Faisal bin Abdulaziz dari Arab Saudi.
Rumah ibadah tersebut sengaja didirikan sang raja sebagai hadiah untuk rakyat Pakistan. Masjid Fai sal dirancang oleh arsitek asal Turki, Vedat Dalo kay. Bangunan megah ini rampung dibangun pada 1986 dan sempat menjadi masjid keempat paling besar di dunia, setelah Masjid al-Haram di Makkah, Masjid Nabawi di Madinah, dan Masjid Istiqlal di Jakarta. Tujuh tahun berikutnya, gelar tersebut akhirnya direbut oleh Masjid Hassan II di Maroko yang pembangunannya rampung pada 1993.
Masjid Faisal dibangun di atas sebidang tanah di dataran tinggi yang menawarkan pe mandangan indah di kaki pegunungan Hima la ya. Struktur ber bentuk tenda mencakup ruang shalat utama yang dihiasi marmer dan ragam mosaik. Masjid ini bisa menampung 10 ribu orang di dalam bangunannya. Jika dikombinasikan lagi dengan halaman depan dan pekarangan rumput yang ada di sekitarnya, kapasitas Masjid Faisal secara keseluruhan adalah 250 ribu orang.
Di dalam kompleks masjid ini terdapat perpustakaan, ruang kuliah, museum, dan kafe. Masjid ter sebut juga pernah menjadi kampus lama Universitas Islam Internasional. Sampai hari ini, Masjid Faisal terus menjadi simbol kebanggaan Muslim Pakistan. Pada awal pendiriannya, masjid ini sempat menuai banyak kritik dari kalangan Muslim konservatif karena gaya arsitekturnya yang tak lazim itu. Namun, kritik tersebut akhirnya mereda tatkala bangunan ibadah ini selesai dibangun dan keindahan yang disajikannya tampak semakin jelas