Sabtu 07 Oct 2017 11:01 WIB

Pique, Antara Pandangan Politik Katalan dan Timnas Spanyol

Bek Gerard Pique.
Foto: AP Photo
Bek Gerard Pique.

REPUBLIKA.CO.ID,  BARCELONA -- Spanyol bisa mengamankan tiket tampil di putaran final Piala Dunia 2018 pada Jumat (6/10). Namun sosok Gerard Pique telah membayang-bayangi pertandingan kualifikasi Spanyol melawan Albania menyusul referendum kemerdekaan di Katalan pada Ahad (3/10) lalu.

Pique yang memberikan suara pada referendum yang tidak diakui Pemerintah Spanyol dan kerap bersuara vokal mengenai hak wilayah Katalan untuk menentukan masa depannya, dicemooh saat tiba di hotel timnas Spanyol di Alicante pada Kamis (5/10) oleh sekitar 100 penggemar. Ia didesak untuk berhenti memperkuat skuat Matador.

Pique berurai air mata setelah klubnya Barcelona menang atas Las Palmas pada Ahad lalu. Ia mendeklarasikan, "Saya orang Katalan dan saya merasa Katalan." Ia pun menawarkan diri untuk keluar dari timnas Spanyol jika ada orang yang memiliki masalah dengan pandangannya.

Pique juga mendapat kritik oleh Pemerintah Spanyol dan Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy setelah para pejabat Katalan mengatakan 840 orang mengalami luka-luka pada bentrokan-bentrokan dengan polisi, ketika mereka menuju tempat-tempat pengambilan suara di wilayah itu.

Bek Barcelona itu dihujat oleh para penggemar Spanyol pada sesi latihan terbuka yang berlangsung pada Senin (2/10). Ini membuat Pique memberikan konferensi pers yang lebih panjang pada Rabu (4/10) untuk menjelaskan pandangan-pandangannya.

Pique menegaskan masih bangga dapat mewakili negaranya. Ia mengatakan bahwa timnas Spanyol sudah seperti keluarga baginya. Suami dari penyanyi Shakira ini mendapat dukungan dari rekan-rekan setimnya dan pelatih timnas Julen Lopetegui, yang belakangan mendukung sang pemain bertahan saat diwawancarai radio.

Bagaimanapun, pekan lalu kapten timnas Spanyol Sergio Ramos mengkritik Pique karena cuitannya di Twitter yang mendukung referendum menjelang pertandingan-pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2018.

"Cuitan Pique bukan hal terbaik untuk dilakukan jika ia tidak ingin dicemooh, mungkin cuitan itu bukan hal terbaik untuk grup," kata Ramos, yang merupakan mitra Pique di jantung pertahanan Spanyol sejak 2012. Duet lini belakang ini akan bermain bersama kembali saat melawan Albania.

Media Spanyol melaporkan bahwa Ramos menegur Pique ketika timnas Spanyol berkumpul pada Senin, meski Pique mengatakan tidak ada pembicaraan apapun yang menyakiti hatinya. Pique menambahkan, ia disambut baik oleh Ramos dan sedang mengerjakan proyek bisnis dengan bek Real Madrid itu.

Spanyol unggul tiga poin di puncak klasemen sementara fase grup kualifikasi Piala Dunia 2018 dan mengunci tiket ke Rusia pada Jumat (6/1). Jika hasil yang didapat Spanyol lebih baik daripada hasil pertandingan Italia melawan Macedonia, maka peluang Spanyol untuk melaju ke putaran final Piala Dunia kian terbuka. Skuat Matador akan melawat ke Israel pada Senin (9/10) untuk pertandingan terakhir di kualifikasi.

Rekan setim Pique di Barca, Sergio Busquets, mengatakan, ia tidak akan pernah mendiskusikan politik. "Saya hanya fokus pada bermain sepak bola dan saya yakin akan lebih baik jika orang lain melakukan hal yang sama," kata Busquets saat diwawancarai radio.

Sehari kemudian sang gelandang bertahan Barca ini menyuarakan dukungannya kepada Pique, namun mengatakan bahwa rekan setimnya itu tetap akan mendapat banyak cemooh saat melawan Albania.

"Saya yakin akan ada banyak orang yang mengejek Pique, itu telah terjadi sejak lama," kata Busquets. "Hujatan mempengaruhi kami semua, itu tidak bagus. Kami semua berada di lapangan, itu bukan hanya mempengaruhi Pique dan kami tidak layak atas hal itu."

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement