REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memutuskan untuk membuka usaha memang rentan akan berbagai risiko yang
mungkin akan menghampiri dan membuat usaha yang dijalankan menjadi merugi atau bahkan gulung tikar. Hal tersebut sejalan dengan pengalaman Neneng (40 tahun).
Usaha ternak ikan tawar miliknya, sempat gulung tikar selama enam bulan. Hal ini karena, ikan yang ia ternakkan mati. Ikan yang mati ini karena keterbatasan lahan kolam dan jarangnya ia mengganti air, sehingga kandungan amoniak dalam kolam tinggi yang kemudian menyebabkan mortalitas ikan yang tinggi. Malangnya, ia juga kehabisan modal untuk melanjutkan usahanya ini, maka mau tak mau ia menutup usaha ternak ikannya tersebut.
Tidak patah semangat, Neneng terus berharap agar dapat mengembangkan usahanya ini. Suaminya yang bekerja sebagai tukang bangunan, memerlukan bantuannya agar dapur tetap dapat mengepul dan anak-anak mereka tetap bisa mengenyam bangku sekolah. Akhirnya, ia bergabung bersama financial technology (Fintech) Amartha, yang