REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mendorong pemuda muslim di dunia terus meningkatkan kapasitas diri di tengah dunia yang semakin kompetitif ini. Para pemuda ini harus bisa menunjukkan bahwa dunia Islam harus bangkit melalui sains dan teknologi.
"Pintar saja tidak cukup. Harus ada nilai tambah agar diri ini bisa bermanfaat untuk banyak orang," katanya.
Peningkatan kapasitas ini dikatakan Ridwan bisa melalui forum-forum dialog yang digelar. Pria yang akrab disapa Emil ini mendorong para pemuda yang tergabung dalam negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk lebih sering menggelar forum dialog. Forum ini dapat mendialogkan persoalan-persoalan yang tengah menimpa umat muslim di dunia.
Hal ini disampaikannya dalam International Conference on Islamic Youth Education di Ballroom Hotel Preanger, Jumat (6/10) malam. Menurutnya, semakin sering orang berdialog, maka pemikiran dan gagasan akan semakin terbuka. Dengan begitu, jalan menuju perdamaian akan semakin terbentang.
Emil ingin mengubah paradigma dunia tentang Islam. Selama ini, dunia barat selalu memandang Islam identik timur tengah. "Padahal, jumlah muslim di Indonesia terbanyak di dunia. Tapi kita tidak selalu diajak dalam percaturan dialog tentang Islam," imbuhnya.
Dirinya ingin menunjukkan Islam yang damai, yang bisa hidup harmonis mempersatukan manusia dalam satu Nusantara. Penduduk Indonesia mayoritas Muslim dan bisa hidup dengan penuh kedamaian.
"Maka saya punya program melatih para ulama berbahasa Inggris agar bisa menyuarakan nilai-nilai kedamaian Islam di tingkat dunia," ujarnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih karena telah memilih Bandung sebagai tuan rumah penyelenggaraan konferensi ini. Sebanyak 136 peserta dari 56 negara hadir pada konferensi tahunan itu.
Pada saat membuka konferensi itu, ia berkesempatan untuk menyampaikan bagaimana cara Ridwan menata kota dengan prinsip-prinsip islami. "Saya titipkan pesan tentang Bandung yang sangat mendekatkan program pembangunannya pada ajaran Alquran dan Hadist," katanya.