Ahad 08 Oct 2017 00:20 WIB

Warga Yogyakarta Nikmati Wayang Jogja Night Carnival

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Israr Itah
Warga mengikuti pawai Wayang Jogya Night Carnival 2017 di kawasan Tugu Pal Putih, DI Yogyakarta, Sabtu (7/10). Pergelaran tahunan Wayang Yogya Night Carnival yang menampilkan atraksi budaya tersebut merupakan puncak perayaan HUT ke-261 Kota Yogyakarta.
Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Warga mengikuti pawai Wayang Jogya Night Carnival 2017 di kawasan Tugu Pal Putih, DI Yogyakarta, Sabtu (7/10). Pergelaran tahunan Wayang Yogya Night Carnival yang menampilkan atraksi budaya tersebut merupakan puncak perayaan HUT ke-261 Kota Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tanggal 7 Oktober merupakan hari jadi kota Yogyakarta. Seperti tahun sebelumnya, acara puncak perayaan hari ulang tahun kali ini ditandai dengan digelarnya Wayang Jogja Night Carnival yang dipusatkan di kawasan Tugu Yogya.

Kegiatan perayaan ulang tahun Kota Yogya ke-261 yang digelar mulai pukul 18.00 WIB hingga sekitar pukul 22.00 WIB ini berhasil menarik antusiasme masyarakat dan wisatawan. Berdasar pantauan Republika.co.id, ribuan masyarakat dari berbagai kalangan terlihat sangat menikmati setiap detail dari karnaval tersebut. Sejak sore, masyarakat sudah memadati sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Kawasan Tugu, dan Jalan Margo Utomo.

Sebanyak 14 tokoh wayang muncul dalam acara ini. Di antaranya Drupadi, Nakula, Sadewa, Karna, Kumbakarna. Tokoh itu tampil yang  dalam bentuk karnaval dari 14 kecamatan di Kota Yogyakarta. 

Tokoh-tokoh wayang lain yang akan beraksi diantaranya Betari Durga, Antasena, Wisanggeni, Sugriwa, Subali serta Petruk. Yetti Martanti, Show Director Wayang Jogja Night Carnival mengatakan, setiap tokoh wayang yang diusung mempertontokan atraksi yang menghibur dan sesuai dengan potensi setiap kecamatan. 

Tahun ini konsep yang diusung dalam bentuk street art, yakni seni pertunjukan yang ditampilkan di jalanan. Terdapat tujuh seniman profesional sebagai tim kreatif dalam kegiatan ini yakni RM Kristiadi, Ali Nur Setya Nugraha, Anon Saneko, Kinanti Sekar Rahina, Tri Ikhtiar, dan Agung Tri Yulianto.

"Hal yang membedakan dengan kegiatan tahun sebelumnya adalah karena tokoh wayang yang diusung 14 kecamatan itu berbeda-beda dan konsep yang diangkat bukan sekadar pawai, tetapi seni jalanan atau street art," ujar Yetti.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement