Ahad 08 Oct 2017 09:53 WIB

Nate Jadi Badai Besar AS Keempat dalam Dua Bulan

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Indira Rezkisari
Sebuah kapal yang kosong terhempas ke pesisir Teluk Mississippi ketika Badai Nate mulai menyerang daratan, (8/10).
Foto: AP
Sebuah kapal yang kosong terhempas ke pesisir Teluk Mississippi ketika Badai Nate mulai menyerang daratan, (8/10).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW ORLEANS -- Badai Nate mendarat di dekat muara Sungai Mississippi di Amerika Serikat (AS) sebagai badai Kategori 1, pada Sabtu (7/10) malam. Badai yang membawa kecepatan angin 85 mil per jam ini mengancam Negara Bagian Louisiana, Mississippi, dan Alabama dengan hujan lebat dan potensi banjir.

National Hurricane Center (NHC) AS mencabut peringatan badai untuk New Orleans saat badai Nate mendarat di sepanjang pesisir pantai Mississippi. Plaquemines Parish, daerah dataran rendah di wilayah New Orleans, mengevakuasi sekitar 240 warga yang tidak dilindungi oleh sistem pelindung saat badai mendekat.

"Sementara tampaknya kita telah terhindar, fokus kita berpindah ke Mississippi," kata Amos Cormier, Presiden Plaquemines Parish, dilansir dari Reuters.

Wali Kota New Orleans, Mitch Landrieu, membatalkan pemberlakuan jam malam di wilayahnya pada Sabtu (7/10) malam hingga Ahad (8/10) pagi. Akan tetapi, Landrieu tetap mengatakan masih ada ancaman serius gelombang badai di daerah-daerah tertentu di New Orleans.

Dalam sebuah pernyataan, pemerintah Kota Biloxi juga memperingatkan 46 ribu penduduknya bahwa gelombang badai tertinggi akan terjadi antara pukul 22.00 malam hingga pukul 03.00 pagi waktu setempat dan bisa mencapai 11 sampai 12 kaki. Di Alabama, Gubernur Kay Ivey mendesak warga di daerah yang menghadapi angin kencang dan gelombang badai untuk melakukan tindakan pencegahan.

Pusat badai tersebut diperkirakan akan melewati Mississippi, Alabama, dan Tennessee pada Sabtu (7/10) malam sampai Ahad (8/10) malam, yang kemudian akan melemah. Namun, gelombang badai hingga 11 kaki di perbatasan Mississippi-Alabama masih mungkin terjadi.

Pelabuhan pengiriman utama di pesisir Teluk AS telah ditutup untuk lalu lintas masuk dan keluar pada Sabtu (7/10). Badai telah membatasi 92 persen produksi minyak harian dan 77 persen output gas alam di Teluk Meksiko, lebih dari tiga kali jumlah yang terpengaruh oleh badai Harvey. Pekerja juga telah dievakuasi dari 301 platform dan 13 sumur bor.

Nate merupakan badai besar keempat yang menyerang AS dalam waktu kurang dari dua bulan. Badai ini telah menewaskan setidaknya 30 orang di Amerika Tengah, sebelum memasuki perairan Teluk yang hangat dan mendarat di Selatan AS.

Nate menerjang AS setelah tiga badai besar lainnya, yaitu Harvey, Irma, dan Maria, yang telah menghancurkan Texas, Florida, dan Puerto Riko. Tapi sebagai badai Kategori 1, yaitu badai yang terlemah dalam lima kategori badai yang digunakan oleh ahli meteorologi, Nate tampaknya tidak akan berdampak buruk seperti para pendahulunya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement