Ahad 08 Oct 2017 14:29 WIB

IHSG Pekan Depan Diprediksi Masih Terus Menguat

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Andi Nur Aminah
Papan elektronik yang menunjukkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/9).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Papan elektronik yang menunjukkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan depan diperkirakan berada di Kisaran level support 5.865 hingga 5.885. Sedangkan pada level resisten di rentang 5.948 sampai 5.973. Analis Senior Binaartha Securities Reza Priyambada menilai, aksi beli di akhir pekan kemarin seperti yang terjadi pada pekan sebelumnya, tampaknya belum mampu mengimbangi penurunan dalam setelah IHSG menyentuh level tertinggi terbarunya. "Pelaku pasar masih cenderung melakukan aksi ambil untung memanfaatkan kenaikan sebelumnya," ujarnya di Jakarta, Ahad, (8/10).

Pergerakan IHSG pekan depan pun, dia mengatakan, kemungkinan cenderung bergerak sideways mencermati berbagai sentimen yang akan muncul. Hal itu terutama dari global yang bisa berimbas pada pergerakan saham di dalam negeri maupun terhadap pergerakan di pasar obligasi serta mata uang Rupiah.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, shooting star candle terjadi dam terkonfirmasi berada di bawah area upper bollinger band yang cenderung mengalami penurunan setelah mencoba bertahan naik. "MACD kembali bergerak mendatar. Lalu RSI, stochastic terlihat turun tipis," tambah Reza.

Pergerakan IHSG di pekan kemarin, menurutnya, mampu kembali menguat tipis dengan kenaikan 0,08 persen atau di atas dari pekan sebelumnya yang turun 0,08 persen. Harapan positif kian membaiknya perekonomian Indonesia terutama dengan dirilisnya kenaikan inflasi yang diasumsikan mulai adanya daya beli masyarakat, serta sempat menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bisa berimbas positif pada IHSG.

"Bahkan IHSG juga sempat menyentuh level tertinggi terbarunya. Level itu mencapai 5.967 di bawah sebelumnya di 5.918," ujar Reza.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement