Ahad 08 Oct 2017 22:42 WIB

Presiden Jokowi Berikan Beasiswa 500 Santri di Pulau Madura

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Andri Saubani
Presiden Joko Widodo melambaikan tangan ke arah warga seusai melakukan kunjungan di Pondok Pesantren An-Nuqoyah, Guluk-Guluk, Sumenep, Jawa Timur, Ahad (8/10).
Foto: ANTARA FOTO/Saiful Bahri
Presiden Joko Widodo melambaikan tangan ke arah warga seusai melakukan kunjungan di Pondok Pesantren An-Nuqoyah, Guluk-Guluk, Sumenep, Jawa Timur, Ahad (8/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SUMENEP -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis, Indonesia memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi. Optimisme tersebut terjawab dengan banyaknya santri berprestasi yang ada di Pulau Madura.

Oleh sebab itu, Jokowi tak segan memberikan apresiasi tinggi kepada para santri berprestasi se-Madura tersebut. Setelah berdiskusi dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Jokowi pun memilih untuk memberikan apresiasi berupa beasiswa pendidikan.

Apresiasi tersebut disampaikan langsung oleh Jokowi saat menghadiri Halaqah Kebangsaan Ulama, Pengasuh Pesantren, dan Santri Berprestasi se-Madura di Pondok Pesantren Al Amien Prenduan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

"Saya tadi sudah bisik ke Menteri Sekretaris Negara, Profesor Pratikno. Beliau ini dulu rektor Universitas Gajah Mada (UGM). Enaknya ini diapain 500 siswa? Kita akan beri beasiswa, tetapi diseleksi," ujar Presiden dihadapan para ulama, pengasuh pesantren, serta santri yang hadir, melalui siaran pers Istana Negara, Ahad (8/10).

Beasiswa tersebut diberikan bukan tanpa alasan. Mengingat semakin dekatnya era kompetisi yang harus dihadapi setiap negara, termasuk Indonesia. Sehingga Jokowi menginginkan perguruan tinggi terbaik untuk para santri berprestasi di Madura. "Nantinya 15-20 tahun akan datang akan terjadi kompetisi global yang sangat sengit. Kita memiliki sumber daya alam, tetapi kalau sumber daya manusianya tidak dibenahi, kalah bersaing kita," ungkapnya.

Namun, mantan wali kota Solo ini bersyukur anak-anak muda Indonesia khususnya para santri memiliki karakter pribadi yang baik dan kuat serta mampu bersaing dengan negara-negara lain. "Saya sangat bersyukur anak muda, santri, didampingi difondasi karakter yang baik. Oleh sebab itu, saya sekali lagi mengimbau kita semuanya terus berjuang baik dalam skop individu dan pesantren," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement