REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Artis Nourma Yunita sudah cukup lama tidak terdengar kiprahnya. Kali ini, Nourma muncul menjadi juri sebuah ajang musik yang digelar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta.
Ajang bernama Apresiasi dan Lomba Kesenian Nuansa Religi Tingkat Provinsi DKI Jakarta ini, digelar mulai Senin (9/10) hingga Jumat (13/10) di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki. Di ajang tersebut, Nourma akan menjadi juri salah satu kategori lagu yang diperlombakan yakni lagu Qasidah.
Menurut Nourma kesediaannya menjadi juri lomba seni religi Qasidah karena terpanggil untuk ikut serta melestarikan seni tradisi melalui pengembangan seni religi agar kekinian. "Kaderisasi pelaku seni itu penting dilakukan agar banyak penggemarnya," kata Nourma.
Ajang ini akan memperlombakan lima kategori lomba. Masing-masing adalah Nasyid, Hadroh, Qasidah, Musik Akustik Religi dan Gambus. Pada kegiatan tahun ini, untuk pertama kalinya lomba Musik Akustik Religi menampilkan tiga peserta pemenang wilayah yang membawakan lagu kristiani. Hal ini menunjukan bahwa pelaku seni religi sangat toleran untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan.
Selain Nourma, dewan juri yang ditunjuk untuk menilai lima jenis cabang seni nuansa religi terdiri atas lima unsur. Mereka ada yang berasal dari lembaga kebudayaan Betawi, lembaga seni yang dilombakan, pelaku seni/praktisi, akademisi dan jurnalis budaya. Juri dari unsur pelaku seni/praktisi ada yang berasal dari artis. Di antaranya Jaya Noin (artis lenong Betawi) dan Nourma Yunita (artis penyanyi country dan mantan penyanyi cilik yang sudah banyak mengeluarkan album).
Kepala Dinas Parbud Provinsi DKI Jakarta, Tinia Budiati mengatakan, acara seperti ini harus terus menerus selalu diselenggarakan agar peninggalan sejarah, budaya, dan seni yang bersifat keagamaan maupun yang tidak, tetap terjaga di tengah maraknya budaya asing. Tinia menyatakan melestarikan seni budaya tradisi, adalah tugas bersama seluruh komponen bangsa. "Kegiatan ini merupakan bukti adanya peran serta masyarakat dalam mengembangkan seni budaya yang tumbuh dan berkembang di Jakarta. Selain itu, sudah merupakan tugas kita bersama sebagai warga ibu kota untuk memelihara iklim yang kondusif bagi berbagai aktivitas seni budaya di Jakarta," ujar Tinia.
Tinia mengatakan, kompetisi seperti ini dapat meningkatkan kreativitas dan animo para pelaku seni dan budaya. "Kita harus menjadikan seni dan budaya sebagai pemersatu bangsa di dalam keberagaman hidup beragama," ujarnya.