REPUBLIKA.CO.ID, INGGRIS -- David Moyes mengklaim bahwa tidak ada pelatih yang mampu melakukan tugas lebih baik dalam membesut Manchester United (MU) sepeninggalan Sir Alex Ferguson. Ferguson memilih untuk meninggalkan lapangan hijau setelah MU menjuarai Liga Primer Inggris 2013 lalu.
Saat itu ada sejumlah nama yang masuk dalam daftar calon pengganti Sir Alex di Old Trafford. Pilihan MU pun jatuh kepada David Moyes yang kala itu tengah membesut Everton pada Mei 2013. Penunjukan itu juga sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh Fergie yakni miliki darah Skotlandia.
Namun, kedatangan Moyes justru membuat situasi MU semakin sulit. Tim berjuluk Iblis Merah justru mengalami penurunan kualitas. Protes pun datang dari para penggamar the Red Devils.
"Saya menerima sepenuhnya bahwa saat Anda menjadi pelatih Manchester United, Anda harus menang. Saya tidak cukup banyak memenangkan pertandingan," kata pria 54 tahun dilansir Mirror, Senin (9/10).
Periode bersama Moyes pun terbilang merupakan goresan kelam bagi pemilik tiga trofi Liga Cahmpions. Sebab, MU menjalani start terburuk di sepanjang sejarah klub itu di Liga Inggris. Rangkaian hasil buruk terus datang menyapa skuat Iblis Merah dan akhirnya pada April 2014 Moyes menunju pintu keluar Theater of Dream.
"Tapi saya tidak berpikir ada pelatih di luar sana yang bisa melakukan sesuatu dengan lebih baik atau lebih cepat di waktu yang diberikan pada saya setelah Sir Alex pensiun. Itu semua tentang margin kecil. Ada perubahan penjaga. Tidak hanya saya menggantikan Alex, David Gill juga telah mengundurkan diri sebagai chief executive dan Ed Woodward masuk," sambungnya.
Selama di MU, Moyes hanya bisa mempersembahkan trofi Community Shield. Trofi itu sempat membuatnya menjadi pelatih pertama dalam sejarah klub yang langsung memenangkan trofi di musim debutnya.