Senin 09 Oct 2017 11:33 WIB

Fenomena Karangan Bunga di Balai Kota DKI Kembali Muncul

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Andri Saubani
Pemandangan karangan bunga di halaman Balai Kota DKI Jakarta, pada Senin (9/10).
Foto: REPUBLIKA/Mas Alamil Huda
Pemandangan karangan bunga di halaman Balai Kota DKI Jakarta, pada Senin (9/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belasan karangan bunga mulai muncul di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (9/10), atau sepekan jelang Gubernur Djarot Saiful Hidayat lengser. Karangan bunga ini sebagian besar adalah ucapan terima kasih yang ditujukan untuk pasangan Ahok-Djarot di pekan terkahir masa jabatan.

"Buat gubernurku Ahok-Djarot, terima kasih, maju terus pantang mundur sukses selalu." Pengirim karangan bunga itu tertulis Robby Sutanto.

"Pak Ahok dan Pak Djarot terima kasih telah memberikan yang terbaik untuk Jakarta." Pengirim mengatasnamakan SMA III PSKD.

Kiriman bunga ini mengingatkan memori beberapa waktu lalu usai pasangan Ahok-Djarot kalah dalam hasil hitung cepat semua lembaga survei pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Tipikal pengirimnya hampir sama, mulai dari mengatasnamakan pribadi hingga kelompok yang menyebut 'Warga Jakarta' dan klaim-klaim lainnya.

Karangan bunga berjumlah puluhan ribu dengan beraneka ucapan, dari sedih hingga terima kasih. Ketika itu karangan bunga bahkan diletakkan di pagar kawasan Tugu Monas lantaran Balai Kota sudah tak bisa lagi menampungnya.

Djarot ketika ditanya karangan bunga ini mengklaim belum tahu. Namun, mantan wali kota Blitar ini mengucapkan terima kasih atas ucapan dan dukungan dari pengirim bunga.

Djarot menilai, karangan bunga di pekan terakhir dirinya menjabat sebagai orang nomor satu di DKI ini adalah bentuk apresiasi warga. "Apapun bemtuk apresiasi kita wajib terima kasih. Tentu saja dalam masa pemerintahan kami, Pak Jokowi, Ahok dan saya masih banyak kekurangan, tentu saja kekurangan harus diperbaiki di masa yang akan datang," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement