Senin 09 Oct 2017 16:01 WIB

Jokowi Sebut Ekonomi RI Bisa Nomor 4 Dunia, Ini Syaratnya

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo memberi arahan saat menghadiri Apel Kasatwil Tahun Anggaran 2017 di Auditorium Cendrawasih Kompleks Akpol Semarang, Senin (9/10).
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Presiden Joko Widodo memberi arahan saat menghadiri Apel Kasatwil Tahun Anggaran 2017 di Auditorium Cendrawasih Kompleks Akpol Semarang, Senin (9/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya menjaga stabilitas keamanan dan politik. Sebab, stabilitas keamanan dan politik yang terjaga dapat mendorong Indonesia mencapai era emasnya pada 2045.

Kendati demikian, era Indonesia emas juga perlu didorong dengan pertumbuhan ekonomi yang baik, harga komoditas yang membaik, serta ekonomi global yang kembali membaik. Hal ini disampaikan Presiden dalam arahannya pada apel para Kepala Satuan Wilayah (Kasatwil) Polri 2017 yang digelar di kompleks Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, Jawa Tengah.

"Ini hitung-hitungan bukan dari hitung-hitungan kita sendiri, hitung-hitungan dari Mackenzie, hitung-hitungan dari World Bank, hitung-hitungan dari EOCD yang mengatakan bahwa pada tahun 2045 Indonesia akan masuk pada yang namanya era Indonesia emas," kata Jokowi, Senin (9/10).

Jokowi mengatakan, pada saat itu diperkirakan pendapatan per kapita Indonesia mencapai 29 ribu dolar AS atau setara Rp 391,5 juta per tahun (dengan kurs Rp 13.500 per dolar AS). Dengan demikian, ujarnya, Indonesia akan masuk dalam empat besar ekonomi terkuat di dunia.

"Empat besar itu siapa? Cina, India, Amerika, dan kita," kata Jokowi, dikutip dari laman setkab.go.id.

Namun, kata dia, untuk mencapai era Indonesia emas, pemerintah juga perlu melakukan upaya perbaikan. Sehingga, nantinya masyarakat dapat hidup lebih sejahtera. Dalam acara ini juga dihadiri oleh Menko Polhukam Wiranto, Mensesneg Pratikno, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Ketua Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat, dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement