REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) PBNU menyelenggarakan Pendidikan Pengembangan Wawasan Keulamaan (PPWK). Kegiatan ini akan dilaksanakan selama lima hari untuk mendidik kiai-kiai Muda NU dalam menghadapi tantangan besar umat Islam.
Tantangan umat tersebut yaitu masifnya gerakan radikalisme, kesenjangan sosial, dan juga maraknya korupsi. "Ini adalah satu program PBNU yang dilaksankan Lakpesdam untuk mendidik kader-kader ulama. Ini adalah angkatan pertama," ujar Ketua Lakpesdam PBNU Rumadi Ahnad kepada Republika.co.id di Gedung PBNU, jakarta Pusat, Senin (9/10).
Menurut dia, dalam pelatihan ini kiai-kiai NU muda tersebut akan dibekali dengan beberapa materi yang bertemakan Islam dan Kebangsaan, Fikih Tawassuth dan Tasamuh dalam Membangun Perdamaian dan Indonesia Bebas Korupsi, dan juga tata cara menjadikan NU sebagai gerakan sosial.
"Tujuannya ini adalah untuk mempersiapkan pemimpin-pemimpin NU di masa yang akan datang, terutama di bidang keulamaan. Jadi ini adalah orang-orang yang sudah diseleksi dari bernagai macam wilayah, yaitu di antaranya peserta yang mempunyai kemampuan membaca kitab kuning," ucapnya.
Selain itu, tema yang bakal didiskusikan adalah terkait tantangan yang dihadapi oleh bangsa saat ini, seperti radikalisme, kesenjangan sosial, dan korupsi. Paling tidak, kiai-kiai NU ini nantinya bisa memiliki pengetahuan terkait tiga tantangan itu.
"Mereka ini kan juga tokoh-tokoh di tempatnya masing-masing. Jadi, mereka sudah punya pemahaman bagaimana bahayanya radikalisme dan intoleransi. Di sini mereka akan mendapatkan tambahan," katanya.
Kata dia, peserta yang ikut dalam pelatihan ini ada 35 peserta dari tujuh provinsi di seluruh Indonesia. Pada Hari Rabu dan Kamis (12/10) nanti, para peserta juga akan dibawa langsung ke Gedung KPK.
"Dan KPK sudah menyiapkan orang untuk mendiidik para kiai muda ini tentang wawasan anti korupsi supaya mereka sadar bahaya korupsi dan terhindar dari jebakan koruspi. Dan bisa aktif untuk meneriakkan anti-korupsi di wilayah masing-masing," ujarnya.