Senin 09 Oct 2017 22:21 WIB

Petani Indramayu Mulai Tanam Pertengahan November

Rep: Lilis Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Bibit benih padi siap untuk ditanam di areal persawahan.
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Bibit benih padi siap untuk ditanam di areal persawahan.

REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU  -- Meski hujan sudah mulai turun, namun para petani di Kabupaten Indramayu dan Cirebon memilih untuk menunda musim tanam rendeng  (penghujan) 2017/2018. Petani pun diimbau untuk memulai musim tanam hingga menunggu musim hujan tiba.

''Belum mulai tanam. Hujan masih belum stabil. Minggu kemarin hujan, setelah itu tidak hujan-hujan,'' kata Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan  (KTNA) Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Waryono kepada Republika, Senin  (9/10).
 
Waryono mengatakan, untuk musim tanam rendeng, di daerahnya akan dimulai pada pertengahan November. Tak hanya terkait air, permulaan musim tanam juga baru akan dilakukan setelah acara adat sedekah bumi.
 
Untuk saat ini, lanjut Waryono, petani di daerahnya baru akan mempersiapkan pengolahan lahan. Di antaranya dengan melakukan pembasmian terhadap sarang-sarang tikus yang ada di areal pertanian.
 
Hal senada juga diungkapkan Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia  (HKTI) Kabupaten Cirebon, Tasrip Abu Bakar. Dia mengatakan, para petani di Kabupaten Cirebon juga belum memulai masa tanam.
 
''Belum mulai (tanam),'' kata Tasrip.
 
Selama ini, hujan memang sudah beberapa kali mengguyur wilayah Kabupaten Cirebon. Namun, hujan belum turun setiap hari. Tasrip menambahkan, sebagian daerah di Kabupaten Cirebon saat ini juga baru memasuki masa panen. Seperti misalnya, Kecamatan Suranenggala, Kapetakan dan Panguragan.
 
Di daerah-daerah itu, para petani otomatis belum memulai musim tanam rendeng. Mereka masih terfokus menyelesaikan masa panen.
 
Namun, lanjut Tasrip, sejumlah daerah di Kabupaten Cirebon yang masuk golongan pengairan satu sudah mulai persiapan pengolahan lahan. Daerah yang masuk golongan pengairan satu pun akan memulai musim tanam lebih awal.
 
Terpisah, Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika  (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn menjelaskan, saat ini di Wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) masih masa pancaroba atau peralihan  dari musim kemarau ke musim penghujan. Untuk awal musim hujan, khusus Kabupaten Indramayu dan Cirebon, diprakirakan akan terjadi pada akhir Oktober hingga awal November.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement