REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- PT Pindad (Persero) mengaku masih melakukan penjajakan terkait program ekspor produknya. Ekspor munisi kaliber kecil (mkk) dan munisi kaliber besar (mkb) dari pihaknya kemungkinan akan dilakukan di kawasan Asia Tenggara.
"Kita ada beberapa penjajakan di kawasan ASEAN terkait ekspor amunisi senjata. Dan mengenai ekspor ini, kita pasti akan melakukan sesuai dengan aturan perizinan yang telah ditetapkan pemerintah, baik Kementerian Pertahanan (Kemenhan) maupun Panglima TNI," kata Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mose saat ditemui wartawan di Turen, Kabupaten Malang, Senin (9/10).
Abraham menyebutkan, pihaknya sebelumnya berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar Rp 2,3 triliun. Pendapatan ini diharapakan dapat meningkat sekitar Rp 2,7 triliun di tahun ini, kemudian meningkat menjadi Rp 2,9 triliun pada 2018.
PT Pindad baru saja meletakkan batu pertama pembangunan pabrik amunisi di Turen Kabupaten Malang. Pabrik ini kemungkinan akan mulai beroperasi sekitar akhir 2018 atau awal 2019. Dengan adanya pabrik ini, PT Pindad berharap dapat meningkatkan jumlah produksi munisi kaliber kecil.