REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri ESDM, Ignasius Jonan mengatakan nilai pasar saham Freeport McMoran di New York Stock Exchange mencapai 20,74 miliar dolar AS per Ahad (8/10) saat penutupan. Sedangkan kontribusi PT Freeport Indonesia hanya 40 persen dari total nilai pasar tersebut. Artinya, nilai 100 persen saham PT Freeport Indonesia adalah 8 miliar dolar AS atau sekitar Rp 108 triliun.
Namun, menurut data yang dipegang oleh Jonan nilai pasar dari saham Freeport McMoran pada Januari 2016 sebesar 7 miliar dolar AS. Sehingga, jika pemerintah memiliki mayoritas saham Freeport hingga 51 persen maka bernilai 4 miliar dolar AS atau sekitar Rp 54 triliun.
"Tentunya mayoritas pasti akan minta (harga) premium. Semua kepemilikan mayoritas pasti minta (harga) premium. Dihitung nego premium-nya mau berapa," ujar Jonan saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, di Jakarta, Senin (9/10).
Meski begitu, amanat dari Presiden menurut Jonan tetap perlu mengedepankan win win solution. Maka apabila dengan nilai 4 miliar dolar AS dinilai masih bisa dinegosiasi dengan poin-poin yang mungkin bisa menguntungkan Freeport maka bisa saja penawaran menyentuh 2,5 miliar dolar AS hingga 3 miliar dolar AS. "Tapi detailnya gimana, saya nggak bisa buka ke publik," ujar Jonan.
Hingga saat ini pemerintah masih membahas persoalan divestasi saham Freeport. Menteri Keuangan, Sri Mulyani masih menghitung berapa total valuasi aset dan berapa kekuatan anggaran pemerintah untuk bisa menyerap divestasi saham Freeport ini. Sementara, Jonan sudah berbicara dengan stakeholder Papua bahwa kesepakatan pembagian saham untuk Papua yaitu sebesar 10 persen.