Selasa 10 Oct 2017 05:26 WIB

Menaker Minta Pelajar Paham Kontrak Kerja Sebelum Bekerja

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nur Aini
Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mendorong pelajar memahami informasi dan hubungan hak kewajiban dunia kerja sejak dini.

"Masalah hubungan industrial kini menjadi semakin rumit, " kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Muhammad Hanif Dhakiri dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (9/10).

Dalam kegiatan bertema Pemahaman Hubungan Industrial Bagi Dunia Pendidikan itu, Hanif memandang penting pelajar memahami informasi hak dan kewajiban di dunia kerja. Hanif mengatakan permasalahan ketenagakerjaan tidak dapat dilihat secara parsial. Ia berujar semua aspek bidang ketenagakerjaan, mempunyai kaitan satu sama lain, mulai dari perencanaan, pelatihan, penempatan, pelaksanaan hubungan industrial sampai pengawasannya.

Di hadapan ratusan pelajar SMA dan SMK se-Kota Depok, Jawa Barat Hanif mendorong pelajar memahami hubungan industrial. Ia menegaskan calon angkatan kerja harus paham dinamika hubungan industrial yang melibatkan pekerja dan pengusaha. "Kita harus tahu bagaimana dinamika hubungan industrial terjadi," ujar Hanif.

Ia mengatakan selama ini berbagai masalah terjadi karena rendahnya pemahaman industrial di kalangan pekerja maupun di kalangan pengusaha. Ia mencontohkan salah satu hubungan industrial penting, adalah mengenai kejelasan kontrak kerja.

Menurutnya, sikap orang Indonesia yang menggampangkan dan mengesampingkan kontrak kerja dalam menuai masalah. "Kontrak kerja ini sangat penting dalam sebuah hubungan kerja," ujar dia. Hanif meminta pelajar memahami kontrak kerja untuk memastikan hak dan kewajiban sebagai pekerja dilindungi dan menjadi rujukan kalau terjadi permasalahan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement