REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Kebakaran dahsyat kembali terjadi di wilayah Kalifornia, tepatnya Ahad malam waktu setempat. Sekitar 20 ribu orang telah melarikan diri dari Napa, Sonoma dan Yuba yang terkenal dengan kebun-kebun anggurnya.
Gubernur Kalifornia mengumumkan keadaan darurat saat petugas pemadam kebakaran berjuang untuk mengendalikan api. "Kebakaran telah menghancurkan struktur dan terus mengancam ribuan rumah yang mengharuskan evakuasi ribuan penduduk," kata deklarasi, seperti yang dilansir dari BBC News, Selasa (10/10).
Kepala Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran Kalifornia Kim Pimlott mengatakan, sekitar 1.500 bangunan telah hancur. Sampai saat ini belum diketahui bagaimana kebakaran yang dimulai pada Ahad malam tersebut.
Kepala pemadan kebakaran Napa Country memperingatkan, kondisi tersebut menghambat upaya pemadaman akibat besarnya kobaran api. Dalam peristiwa tersebut, dilaporkan satu orang meninggal dunia di Mendocino Country.
Proses evakuasi telah dilakukan. Dalam semalam, puluhan pekerja kebun anggur telah diterbangkan ke tempat yang lebih aman. Kelembaban yang rendah, cuaca panas serta kombinasi angin kencang menyebabkan api sangat cepat menyebar.
National Weather Service telah mengeluarkan peringatan untuk wilayah San Fransisco, bahwa setiap kebakaran yang berkembang kemungkinan akan menyebar dengan cepat.
Salah satu pemilik kebun Ken Moholt-Siebert mengatakan kepada LA Times, "Tidak ada angin, kemudian ada angin kencang dan kemudian berhenti. Lalu ada hembusan lain dari arah yang berbeda. Api yang menyala melilit kita," katanya.
Situs pemadam kebakaran memperkirakan puluhan ribu hektare wilayah telah hancur. Hal ini menjadikan salah satu Peristiwa paling merusak yang pernah dialami California.