REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Keberhasilan timnas Mesir menembus Piala Dunia 2018 Rusia sangat disyukuri oleh kiper sekaligus kapten tim Essam El-Hadary. Pemain berusia 44 tahun ini pun sudah tak sabar untuk segera menuju kick-off Piala Dunia 2018 pada tanggal 14 Juni tahun depan.
El-Hadary mengatakan, sejak ia mulai berkarier tahun 1993 lalu, targetnya selalu ingin membawa Mesir ke Piala Dunia. Ia pun bahagia karena penantian selama lebih dari dua dekade akhirnya berbuah manis.
Kiper timnas Mesir sejak tahun 1996 ini menyadari, jika ia bisa membuat penampilan di Piala Dunia 2018, maka namanya akan tercatat di buku rekor. Dengan umur yang akan menyentuh angka 45 pada 15 Januari tahun depan, El-Hadary berpeluang menjadi pemain tertua di ajang Piala Dunia sepanjang masa.
Rekor ini sebelumnya dipegang oleh pemain Kolombia, Faryd Mondragon. Pemain yang juga berposisi kiper ini berusia 43 tahun ketika jadi anggota utama skuat timnas Kollmbia di Piala Dunia 1998 Prancis.
"Saya sudah bermain sangat lama dengan koleksi 37 trofi. Tapi saya merasa kurang lengkap karena belum pernah bermain di Piala Dunia. Kini kesempatan itu sudah dalam genggaman, saya ingin segera melakukannya," kata El-Hadary dikutip dari ESPN, Selasa (10/10).
El-Hadary juga senang karena ia selalu bisa menggapai target yang dicanangkan. Atas kesuksesannya sejauh ini, pemain milik Al-Taawoun di Liga Arab Saudi tersebut mengucapkan terima kasih kepada sejumlah nama yang berjasa untuknya.
Mereka adalah rekan sesama kiper di timnas Mesir, Sharif Ekramy dan Ahmed El-Shennay. Menurut El-Hadary, para juniornya ini selalu memberikan dukungan hebat untuknya agar tampil hebat di bawah mistar gawang skuat Negeri Piramida.
"Mereka selalu menolong saya. Selain itu, tentu saja saya berterima kasih untuk Ahmed Nagy (pelatih kiper timnas Mesir). Tanpa mereka saya tidak akan bisa selalu sefit ini," kata El-Hadary.
Mesir lolos usai sukses mengoleksi 12 angka dari lima pertandingan di Grup E zona Afrika. Dengan sisa satu pertandingan lagi, torehan angka Mesir tak akan bisa dikejar oleh peringkat kedua, Uganda, yang tertinggal empat angka di belakang Mesir.