Selasa 10 Oct 2017 11:24 WIB

Narkoba Diduga Picu Maraknya Aksi Kejahatan Jalanan di Medan

Rep: Issha Harruma/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas memperlihatkan barang bukti narkoba jenis sabu (ilustrasi)
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Petugas memperlihatkan barang bukti narkoba jenis sabu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Narkoba diduga menjadi pemicu maraknya kejahatan jalanan di kota Medan beberapa waktu terakhir. Dugaan ini diperkuat dengan fakta bahwa sebagian besar dari para pelaku positif menggunakan barang haram itu.

Hal ini pun diperkuat oleh Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Febriansyah. "Penyebabnya narkoba," kata Febriansyah, Selasa (10/10).

Seperti diketahui, kejahatan jalanan kerap terjadi di Medan beberapa waktu terakhir. Mereka seakan tak gentar walaupun sejumlah pelaku ditindak tegas, bahkan beberapa di antaranya tewas ditembak.

Teranyar, dua tersangka penjambretan di Jl Putri Hijau, Medan, Andi Roban (25) dan Zularmain Siringoringo alias Armen (29), juga positif menggunakan narkoba. Keduanya bahkan ditindak tegas petugas karena mencoba melakukan perlawanan.

Andi Roban tewas diterjang peluru, sementara Zularmain ditembak di bagian betis dan mata kaki. "Dua-duanya positif narkoba," ujar Febriansyah.

Tewasnya Andi Roban ini menambah panjang jumlah pelaku kejahatan jalanan yang tewas ditembak polisi. Ada enam tersangka yang ditembak dalam tiga pekan terakhir.

Febriansyah pun menegaskan, kepolisian tidak akan tinggal diam melihat para penjahat jalanan beraksi. Sesuai instruksi Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw, tindakan tegas tidak akan segan diberikan kepada mereka yang mencoba melawan polisi.

"Kami dari Polrestabes Medan dan jajaran senantiasa mengantisipasi. Kapolda sudah memberikan atensi bahwa harus dibentuk tim Satgas Anti Begal yang terdiri dari gabungan fungsi-fungsi. Ini sudah dan tetap berjalan," kata Febriansyah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement