Selasa 10 Oct 2017 14:24 WIB

Kapolres Banyumas Usut Aparat yang Diduga Pukul Wartawan

Rep: Mabruroh/ Red: Andri Saubani
Aksi kekerasan yang dilakukan polisi dan satpol PP, saat membubarkan aksi demonstrasi penolakan pembangunan PLTP Baturaden, Senin (9/10) malam.
Foto: istimewa/doc pwi banyumas
Aksi kekerasan yang dilakukan polisi dan satpol PP, saat membubarkan aksi demonstrasi penolakan pembangunan PLTP Baturaden, Senin (9/10) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi memastikan akan mengusut tuntas kasus kekerasan yang menimpa wartawan Metro TV, Darbe Tyas, pada Senin (9/10) malam. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun. "Jadi intinya kita tindak lanjuti semua," ujar Bambang saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon di Jakarta, Selasa (10/10).

Saat ini terangnya, penyidik tengah melakukan pemeriksaan terhadap anggota yang semalam ikut melakukan aksi pengamanan demo. Demo tersebut berkaitan dengan penolakan masyarakat terhadap pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Gunung Slamet di Banyumas. "Kita proses anggota yang terlibat," ujar dia.

Pemeriksaan, menurutnya, merupakan bukti bahwa polisi tidak akan mengabaikan dugaan adanya aksi kekerasan yang menimpa wartawan. Sekali lagi, Bambang menegaskan jika pihaknya akan mengusut tuntas kasus tersebut. "Tengah dilakukan (pemeriksaan), kita akan tindak lanjut sampai tuntas," terang dia.

Untuk diketahui, pada Senin (9/10) malam beberapa wartawan diduga menjadi korban kekerasan. Beberapa di antaranya mendapatkan pukulan hingga penyitaan alat peliputan. Aksi tersebut terjadi saat aparat polisi dan Satpol PP berusaha untuk membubarkan masa demo sekitar pukul 22.00 WIB.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement