Selasa 10 Oct 2017 15:26 WIB

BPBD Aceh Selatan Siaga Banjir

Seorang anak melintasi banjir Desa Teupin Peuraho, Aceh. Saat ini BPBD Aceh memgimbau seluruh warga untuk siaga bencana banjir (ilustrasi)
Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Seorang anak melintasi banjir Desa Teupin Peuraho, Aceh. Saat ini BPBD Aceh memgimbau seluruh warga untuk siaga bencana banjir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TAPAKTUAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Selatan menginstruksikan seluruh jajarannya siap siaga menghadapi bencana alam banjir dan tanah longsor. Hal itu menyusul makin tingginya intensitas curah hujan yang diperkirakan hingga akhir Desember 2017.

"Kami sudah menginstruksikan seluruh petugas khususnya tim reaksi cepat (TRC) agar siap siaga menghadapi kemungkinan sewaktu-waktu bakal terjadi bencana alam menyusul makin tingginya intensitas curah hujan sejak beberapa pekan terakhir," kata Kepala BPBD Aceh Selatan, Sufli kepada wartawan di Tapaktuan, Selasa (10/10).

Untuk mendapatkan akses informasi kejadian bencana alam secara cepat, sambung Sufli, pihaknya juga telah menyebar nomor kontak yang bisa dihubungi kepada masing-masing kepala desa (keuchik) di seluruh Aceh Selatan. Hal itu dilakukan, kata dia, supaya jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam di masing-masing gampong, pihak petugas BPBD bisa mendapatkan akses informasi secara cepat dari kepala desa bersangkutan.

"Informasi kami dapat, nomor kontak BPBD Aceh Selatan tersebut saat ini sudah diterima oleh seluruh kepala desa. Hal ini menjadi perhatian khusus kami, agar kejadian seperti sebelumnya ada terjadi bencana alam justru terlambat diberitahukan kepada petugas BPBD," ujarnya.

Disamping itu, pihaknya juga telah mengoptimalkan fungsi keberadaan petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) yang ada di beberapa kecamatan. Untuk saat ini, pos Damkar telah tersedia di enam kecamatan masing-masing Labuhanhaji, Meukek, Tapaktuan, Kluet Utara, Bakongan dan Trumon Tengah.

Meskipun tugas utama dari petugas Damkar dimaksud adalah menanggulangi bencana kebakaran, namun untuk saat ini juga telah diperintahkan untuk memantau kejadian bencana alam banjir dan tanah longsor di wilayah masing-masing untuk seterusnya segera menginformasikannya kepada pihak BPBD di Tapaktuan.

"Tapi, berdasarkan hasil pemantauan dan pengamatan seluruh jajaran petugas di lapangan, posisi saat ini belum ada kejadian bencana banjir dan tanah longsor meskipun intensitas curah hujan sedang tinggi," katanya.

Dari beberapa kecamatan yang telah dipantau, khususnya wilayah Kecamatan Trumon Raya yang sering terjadi banjir luapan di saat hujan deras, posisi saat ini masih aman dari terjangan banjir. "Para warga juga terlihat masih bertahan di rumah masing-masing dan lalu lintas kendaraan masih berjalan normal karena luapan air belum merendam badan jalan," kata Sufli.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement