REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengurus Besar Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PB PSSI) belum memutuskan klub yang akan berlaga pada Liga Champions Asia dan AFC Cup musim 2017/2018. PSSI masih menunggu Federasi Sepak Bola Asia (AFC) terkait jumlah tim yang akan berlaga pada dua kompetisi tersebut.
Wakil ketua PSSI Joko Driyono mengatakan AFC belum memutuskan jumlah slot yang didapat Indonesia. “Bukan cuma Indonesia tetapi semua negara Asia juga masih menunggu jatah slot tersebut,” kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (10/10).
Menurut Joko, pemberian jatah slot AFC kepada setiap negara berbeda-beda, dan setiap tahunnya juga selalu mengalami perubahan. AFC akan menilai kompetisi sepak bola di negara tersebut, serta peringkat FIFA yang diraih oleh tim nasional negara tersebut.
“Setiap tahun dari setiap negara akan selalu berubah,” kata dia.
Joko menambahkan AFC saat ini masih dalam masa melakukan penilaian. "Periode Oktober hingga November ini AFC sedang melakukan penilaian. Nanti saat sidang pleno komite eksekutif AFC barulah akan diputuskan jatah slot untuk semua negara Asia berapa yang didapat untuk ikut Liga Champions Asia dan AFC Cup 2017/2018,” kata Joko, menerangkan.
Joko menuturkan Indonesia kemungkinan mendapat slot 1,5 sampai 2,5 untuk musim kompetisi 2017/2018. Dia menjelaskan 1,5 artinya satu tim mengikuti Liga Champions Asia namun harus mengikuti babak play-off dan satu tempat di AFC Cup.
“Sementara kalau 2,5 berarti Indonesia dapat jatah dua wakil di AFC Cup dan satu lagi harus ikut babak play-off LCA terlebih dahulu,” kata dia.
Joko memastikan jika Indonesia mendapat jatah slot Liga Champions Asia dan AFC Cup maka tim terbaik di Liga 1 Gojek Traveloka musim ini yang akan dikirim mewakili Indonesia. Dengan catatan, tim tersebut telah memiliki lisensi klub profesional yang dikeluarkan oleh PSSI.
Dia menerangkan saat ini ada sekitar sepuluh tim Liga 1 Gojek Traveloka yang sudah mengajukan diri untuk mengurus izin lisensi klub profesional. “Yang lain mungkin merasa belum memerlukan lisensi tersebut karena mungkin target klub tersebut tidak sampai bermain di ajang Liga Champions Asia atau AFC Cup,” kata dia.
Indonesia terakhir kali mengirim wakilnya ke Liga Champions Asia pada 2014. Setahun kemudian, Indonesia tanpa wakil karena sedang dalam masa hukuman.
Pada 2016, seharusnya Persib dan Persipura menjadi wakil Indonesia di LCA. Namun karena terlambat mendaftar, Indonesia tidak mengirim wakilnya.
Sebelumnya dikabarkan, Persipura Jayapura menyatakan mengikuti gelaran Liga Champions Asia 2018 jika tiket ke gelaran kompetisi antarklub sepak bola juara zona Asia tersebut didapat di luar ketentuan kompetisi. Persipura menyatakan hal tersebut terkait munculnya kabar tim Mutiara Hitam dan Persib Bandung akan didaftarkan untuk kompetisi di Asia.
Alasannya, ada sejumlah persyaratan bagi klub untuk mengikuti kompetisi antarklub di Asia. Selain peringkat klasemen akhir liga, syarat lainnya yakni klub peserta minimal sudah berdiri selama dua tahun, tak pindah kandang juga selama dua musim, minimal dua tahun tanpa adanya perubahan kepemilikan klub, dan perubahan logo kesebelasan.
Jika menengok klasemen sementara ini maka klub bakal juara Liga 1 adalah Bhayangkara FC. Namun, eksistensi kesebelasan dari Korps Kepolisian itu belum genap dua tahun. Begitu pula dengan klub-klub di bawahnya yakni Bali United, dan Madura United.
Klub yang memungkinkan untuk mengikuti Liga Champions Asia tanpa terbentur aturan yakni Persipura dan Persib Bandung.
Namun, Direktur Media Persipura Bento Madubun mengatakan Persipura hanya bersedia mengikuti Liga Champions Asia, jika berhasil menembus tiga besar klasemen final Liga 1 2017.