REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama ini sebagian umat mungkin beranggapan bahwa bala hanya merupakan sebuah ujian yang buruk (negatif). Padahal, istilah bala tak hanya bermakna demikian, tapi juga bermakna ujian yang baik (positif). Untuk menjernihkan hal ini, kiranya perlu untuk dijelaskan sesuai dengan yang tertera dalam Alquran.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah bala hanya diartikan sebagai 'malapetaka', 'kemalangan', atau 'cobaan'. Sementara, dalam Alquran bala mempunyai makna tersendiri. M Quraish Shihab menyebut dalam bukunya M Quraish Shihab Menjawab, kata bala digunakan dalam Alquran sebanyak enam kali, selain sekitar 28 kali bentuk lain dari akar kata yang sama.
Awalnya kata ini digunakan untuk melukiskan "lapuknya pakaian karena telah lama dipakai." Dari sini, kata bala kemudian diartikan sebagai ujian sampai seakan-akan seseorang yang mengalaminya telah "lapuk" lantaran banyak atau lamanya cobaan dan ujian yang telah dilaluinya.
Secara literal, al-bala bermakna al-ikhtibar atau ujian. Namun, istilah ini dalam Alquran digunakan untuk menggambarkan ujian yang baik (positif) ataupun yang buruk (negatif). Hal ini didasarkan pada firman Allah yang berbunyi. "....Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk agar kembali (kepada kebenaran)." (QS al-A'raf [7]: 168).
Bala dalam konteks ujian yang buruk, misalnya, dapat dilihat dalam Alquran surah al-Baqarah yang berbunyi, "Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu." (QS al-Baqarah [2]: 49).
Ayat tersebut bercerita tentang diselamatkannya Bani Israil dari penyembelihan dan kekejaman Firaun. Menurut Ali ash-Shabuni, bala dalam ayat tersebut merupakan sebuah ujian dan cobaan yang ditimpakan oleh Firaun kepada Bani Israil, yakni penyembelihan anak laki-laki. Dengan demikian, istilah bala dalam ayat tersebut bisa dikatakan bermakna buruk.
Adapun bala dalam konteks ujian yang baik terdapat dalam firman Allah SWT berikut ini, "Maka sebenarnya, bukan kamu yang membunuh mereka. Akan tetapi, Allah-lah yang membunuh mereka dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik (balaan hasanan). Sesungguhnya Allah Mahamendengar lagi Mahamengetahui," (QS al-Anfal [8]: 17).