REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Senin (9/10) Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat meresmikan Sebuah "Toilet Pintar" atau "Smart Toilet" di Halte Transjakarta Monas. Setelah diresmikan, toilet tersebut dapat dimanfaatkan oleh para pengguna Bus Transjakarta yang membutuhkannya.
Toilet pintar yang kabarnya membutuhkan dana ratusan juta tersebut memiliki keahlian sesuai namanya. Banyak kelebihan yang ditawarkan oleh toilet yang baru diresmikan tersebut. Antara lain adalah adanya sensor di dalam kamar mandi. Keterangan sensor pun ada di samping pintu kamar mandi. Apabila ada orang yang sedang menggunakan, lampu berwarna kuning akan menunjukkan "Isi". Sedangkan di waktu kosong, lampu warna hijau aman menunjukkan "Kosong".
Hingga saat ini, Pemerintah masih menguji coba toilet tersebut. Selama tiga bulan ke depan, penggunaan toilet tersebut masih gratis. Setelah tiga bulan, pengguna akan dikenakan tarif sekitar Rp 2.000. Saat ini hanya terdapat dua halte yang memiliki toilet pintar. Dua toilet di Halte Monas, sedangkan satu toilet untuk umum di Halte Balai Kota.