REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan 15 klub yang sempat mengancam mogok sepakat melanjutkan kompetisi seperti semula. Kedua pihak pun sepakat untuk memperbaiki komunikasi di masa mendatang.
"Kami dan klub telah sepakat untuk terus melanjutkan kompetisi seperti semula. Kami selesaikan semua permasalahan dengan cara baik-baik," kata Direktur Utama PT LIB Berlinton Siahaan, Selasa (10/10).
PT LIB telah melakukan pertemuan dengan 18 klub peserta Liga 1 dan Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (10/10). Pertemuan yang berlangsung sejak sore hari itu membahas ancaman aksi mogok berkompetisi yang dilontarkan 15 klub tanpa Persib Bandung, Bali United, dan PS TNI.
Setelah pertemuan, 15 klub yang tergabung dalam Forum Komunikasi Sepak Bola Profesional Indonesia (FKSPI) itu membatalkan aksi mogoknya. PT LIB selaku operator sempat kecewa akan sikap klub yang sempat bertindak arogan.
Berlinton mengatakan PT LIB menyayangkan 15 klub menyelesaikan permasalahan dengan cara mereka sendiri. "Kekecewaan adalah hal yang biasa. Kami menyayangkan pihak klub ingin menyelesaikan masalah dengan cara mereka sendiri," kata dia.
Namun, Berlinton menegaskan, PT LIB melupakan kekecewaan itu. Bagi dia, semuanya adalah satu keluarga, ada federasi, klub, dan operator. Bahkan, dia mengatakan, operator dalam hal ini PT LIB ditunjuk oleh federasi.
Sebelumnya, 15 klub yang tergabung dalam FKSPI mengancam mogok karena mereka menilai PT Liga Indonesia Baru tidak transparan. Mereka menganggap operator liga di Indonesia ini tidak bersikap terbuka dalam sejumlah aspek. Di antaranya adalah aspek legal, bisnis dan rating televisi. Ketiga aspek tersebut dinilai masih belum transparan.