REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA, -- Pengguna internet anonim dilaporkan memalsukan akun Facebook milik Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Islam Damai dan Aman (Idaman) Provinsi Kalimantan Tengah dengan meminta sejumlah uang kepada pertemanan yang ada di akun tersebut.
"Akun Facebook yang beredar atas nama 'Hamidan Midan' telah diretas oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk mendiskreditkan saya," kata Hamidan di Palangka Raya, Selasa.
Hamidan mengatakan, akun tersebut diretas sejak 2016 lalu hingga sampai sekarang dan sudah ada sejumlah pertemanan yang menjadi korban dengan memanfaatkan akun palsu facebook tersebut.
"Modus pengguna internet anonim itu, yakni dengan meminta sejumlah uang yang bervariasi antara Rp150 ribu hingga jutaan rupiah serta menyuruh untuk mengisikan pulsa dan sebagainya," katanya.
Pihaknya merasa dirugikan sekali dengan adanya kasus tersebut sebab Ketua DPW Idaman Kalteng tidak pernah meminta sepeserpun uang maupun lainnya.
Sebelumnya, pada 2016 lalu pihaknya juga sudah pernah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pahadut untuk segera ditindaklanjuti dengan maksud agar tidak ada korban lagi yang bertambah. Namun hingga kini belum ada penyelesaian dan solusi yang diberikan oleh pihak kepolisian setempat.
Sebab, kata Hamidan, kejahatan dunia maya itu dinilai sebagai pembunuhan karakter dirinya baik sebagai Ketua Partai Idaman Kalteng, pribadi maupun keluarga. Apalagi di Kalteng ini suhu politik dalam pemilihan kepala daerah serentak, legislatif dan Presiden mulai memanas.
"Bisa saja dengan adanya akun Facebook saya yang berhasil diretas oleh sang pelaku itu untuk menjatuhkan kredibilitas saya dan hal ini yang perlu dijaga," katanya.
Karena itu, dalam waktu dekat pihaknya melaporkan kejadian tersebut ke Polres Palangka Raya. Namun apabila tidak mampu menanganinya, maka dia akan melaporkan kembali ke Tim Cyber Crime Polda Kalteng.
Hamidan berharap baik dari Polres Palangka Raya maupun Tim Cyber Crime Polda Kalteng segera mengusutnya secara tuntas. "Karena bukan hanya akun milik saya saja yang diretas namun teman-teman yang ada di anggota DPRD kota Palangka Raya juga mengalami hal yang serupa," katanya.
"Saya secara pribadi memohon dan meminta maaf kepada masyarakat maupun pertemanan pengguna Facebook untuk tidak tertipu dengan akun yang menggunakan nama saya itu selain akun pribadi yang saya buat sendiri beberapa bulan lalu," katanya.