REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Seiring dengan dinamisnya gaya hidup masyarakat, tuntutan akan kemampuan melakukan adapsi tidak bisa ditawar-tawar lagi. Untuk itu, Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) secara serentak mengadakan upgrading amil terutama pada sisi peningkatan skill marketing.
“Training ini sangat urgen terutama untuk meningkatkan skill para amil yang pada akhirnya akan menjadikan kemanfaatan zakat bisa semakin luas jangkauannya,” ujar Direktur SDM BMH Pusat, Suwito Fatah dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (10/10).
Diklat ini dilaksanakan secara serentak di lima kota, yakni Depok, Surabaya, Balikpapan, Makassar, dan Semarang. Total peserta berjumlah 106 amil BMH se-Indonesia.
Acara Marketing Basic Training Amil BMH ini akan berlangsung selama 4 hari, Selasa-Jumat, 10-13 Oktober 2017 (20-23 Muharram 1439 H).
“Training ini dibagi dua sesi, satu sesi selama dua hari kegiatan indoor dan dua hari setelahnya praktik di lapangan,” terang Suwito.
Pembagian tersebut dimaksudkan agar terjadi peningkatan kemampuan amil dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi) sebagai tenaga marketing (penghimpunan dan layanan).
Kemudian untuk penilaian ada namanya penilaian khusus (spesifik). “Itu penilaian yang berkaitan dengan daya tangkap dan kemampuan praktik peserta setelah dievaluasi selama masa training, baik dalam bentuk essay, multiple choise, dan studi kasus di lapangan,” jelas Suwito.
“Dengan dilaksanakannya training ini, diharapkan BMH sebagai Laznas dapat semakin terdepan dalam keikutsertaannya membangun umat, bangsa dan negara melalui syariat Islam, dalam hal ini zakat,” pungkas Suwito.