REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kakak kandung Novel Baswedan, Taufik Baswedan mengatakan adiknya akan kembali menjalani operasi mata kirinya pada pertengahan bulan Oktober ini. Taufik juga mengungkapkan, kondisi penyidik KPK itu saat ini semakin membaik.
"Alhamdulillah semakin membaik dan sekitar tanggal 20 Oktober ini akan dioperasi lagi untuk mata kirinya," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (11/10).
Sebelumnya, Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan operasi yang akan berlangsung Oktober ini merupakan operasi tahap kedua setelah dilakukan operasi tahap pertama. Pada tahap pertama, operasi berjalan lancar dan membuat mata kiri Novel dalam kondisi lebih baik.
Bahkan, kondisi mata kanannya pun sudah ada perbaikan walaupun masih tetap membutuhkan proses penyembuhan. Febri juga menuturkan belum menerima informasi lebih lanjut terkait perkembangan pengusutan kasus penyerangan penyidik senior KPK Novel Baswedan. KPK masih menunggu laporan perkembangan kasus dari pihak kepolisian.
"Untuk penyerangan terhadap penyidik Novel Baswedan, kami belum menerima informasi lebih lanjut perkembangan berikutnya terkait pencarian siapa pelaku penyerangan itu. Sampai saat ini kita masih menunggu," ujarnya.
Febri menambahkan, KPK meyakini jika sudah ada perkembangan kasus penyerangan Novel, tentu kepolisian akan menyampaikan laporan kepada lembaga antirasuah itu. Sampai saat ini, mantan aktivis Indonesia Corruption Watch itu mengklaim koordinasi antara KPK dan kepolisian terus berjalan.
"Koordinasi kita lakukan. Kalau ada perkembangan di kepolisian tentu akan disampaikan ke KPK," ucapnya.
Pertemuan terakhir antara KPK dan Polri untuk berkoordinasi soal kasus penyerangan Novel, dilakukan pada 19 Juni yang lalu. Pertemuan digelar di kantor KPK. Dari pihak Polri, dihadiri oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto, Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan (sekarang Asisten Operasi Kapolri) dan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.
Tito saat itu menyatakan telah memperoleh satu saksi penting terkait kasus penyerangan Novel. Saksi tersebut melihat secara langsung pelaku penyiraman air keras terhadap Novel. Saksi itu juga mengetahui tipologi pelaku penyiraman Novel, karakter, dan hal-hal lain yang terkait dengan pelaku. Selain itu, tim kepolisian juga telah memeriksa 56 saksi termasuk saksi yang melihat peristiwa.