Rabu 11 Oct 2017 13:30 WIB

Novel Baswedan Kemungkinan Pulang ke Indonesia Awal November

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Bayu Hermawan
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan
Foto: Ist
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kakak kandung Novel Baswedan, Taufik Baswedan mengungkapkan adiknya kemungkinan akan pulang ke Indonesia pada awal November mendatang. Novel baru dapat dipastikan pulang setelah operasi tahap kedua terhadap matanya, berjalan lancar.

"Kalau setelah operasi semua berjalan lancar ya awal-awal November (sudah bisa pulang)," ujarnya melalui pesan singkat, Rabu (11/10).

Taufik juga mengatakan, operasi tahap kedua tersebut dapat dikatakan sebagai penentu terkait kepulangan Novel ke Indonesia setelah berbulan-bulan dirawat di rumah sakit di Singapura. Novel, lanjut Taufik, akan menjalani operasi mata kirinya pada sekitar 20 Oktober ini. Dia juga mengungkapkan kondisi Novel saat ini sudah makin membaik ketimbang waktu-waktu sebelumnya. "Alhamdulillah semakin membaik dan tanggal 20-an ini akan dioperasi lagi untuk mata kirinya," katanya.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah menuturkan operasi yang akan berlangsung Oktober ini merupakan operasi tahap kedua setelah dilakukan operasi tahap pertama. Pada tahap pertama, operasi berjalan lancar dan membuat mata kiri Novel dalam kondisi lebih baik. Bahkan, kondisi mata kanannya pun sudah ada perbaikan walaupun masih tetap membutuhkan proses penyembuhan.

Terkait pengusutan kasus penyerangan terhadap Novel yang terjadi 11 April lalu, KPK mengungkapkan belum menerima informasi lebih lanjut terkait perkembangan pengusutan kasus penyerangan penyidik senior KPK Novel Baswedan. KPK masih menunggu laporan perkembangan kasus dari pihak kepolisian.

"Untuk penyerangan terhadap penyidik Novel Baswedan, kami belum menerima informasi lebih lanjut perkembangan berikutnya terkait pencarian siapa pelaku penyerangan itu. Sampai saat ini kita masih menunggu," tutur Febri.

Febri menambahkan, KPK meyakini jika sudah ada perkembangan kasus penyerangan Novel, tentu kepolisian akan menyampaikan laporan kepada lembaga antirasuah itu. Sampai saat ini, mantan aktivis Indonesia Corruption Watch itu mengklaim koordinasi antara KPK dan kepolisian terus berjalan.

Pertemuan terakhir antara KPK dan Polri untuk berkoordinasi soal kasus penyerangan Novel, dilakukan pada 19 Juni yang lalu. Pertemuan digelar di kantor KPK. Dari pihak Polri, dihadiri oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto, Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan (sekarang Asisten Operasi Kapolri) dan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.

Tito saat itu menyatakan telah memperoleh satu saksi penting terkait kasus penyerangan Novel. Saksi tersebut melihat secara langsung pelaku penyiraman air keras terhadap Novel. Saksi itu juga mengetahui tipologi pelaku penyiraman Novel, karakter, dan hal-hal lain yang terkait dengan pelaku. Selain itu, tim kepolisian juga telah memeriksa 56 saksi termasuk saksi yang melihat peristiwa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement