Rabu 11 Oct 2017 13:58 WIB

BPBD: Aceh Barat Siaga Banjir

Korban banjir (ilustrasi)
Foto: daqu
Korban banjir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Provinsi Aceh menyatakan daerahnya dalam status siaga bencana banjir karena tingginya intensitas curah hujan dalam beberapa hari terakhir. Sekretaris BPBD Aceh Barat, Edison, di Meulaboh, Rabu (11/10) mengatakan, dua sungai besar di wilayah Kabupaten Aceh Barat yakni, Sungai/Krueng Woyla dan Krueng Meureubo, terpantau pihaknya sudah meningkat sehingga meluap ke daerah aliran sungai (DAS).

"Status BPBD Aceh Barat, hingga hari ini masih siaga, karena kondisi debit air sungai Meureubo salah satunya sudah meningkat. Sementara curah hujan selama tiga hari ini belum reda dan berpotensi berdampak banjir lebih buruk," sebutnya.

Di beberapa permukiman dan jalan menuju perumahan penduduk sudah mulai direndam air banjir dengan ketinggian berfariasi, seperti di Desa Pasie Masjid, Kecamatan Meureubo, pihak Kepolisian bersama TNI juga terpantau sudah berada di lokasi. Edison menyampaikan, pada Rabu, (11/10) pagi, tim Reaksi Cepat (TRC) bersama alat berat sudah dikerahkan ke lokasi pantai untuk melakukan normalisasi mulut muara untuk memperlancar debit air dari banjir genangan dalam Kota Meulaboh.

Akibat intensitas curah hujan tinggi yang mengguyur pada siang dan malam hari selama tiga hari terakhir, banjir genangan air hujan juga terjadi di seputar Kota Meulaboh , debit air dalam drainase kota serta parit-parit pembuangan air sudah tenggelam. "Pagi tadi, dua alat berat sudah dikerahkan ke lokasi melakukan pengerukan mulut muara, kalau tidak dilakukan maka air yang tertampung dalam drainase akan meluap ke pemukiman wilayah Kota Meulaboh, apalagi hujan terus mengguyur," jelasnya.

Lebih lanjut disampaikan, pihaknya masih dalam proses pengumpulan data kawasan yang saat ini sudah tergenang air banjir serta korban banjir. Malahan mereka juga sudah menerima informasi adanya terputus badan jalan akibat diterjang banjir luapan sungai.

Kejadian terputusnya badan jalan utama lintas desa tersebut terjadi di Kecamatan Pante Ceureumen, sudah ditandatangani oleh Kepala BPBD Aceh Barat untuk permintaan tanggap darurat dibuatkan jembatan penghubung agar bisa dilintasi warga.

Kejadian tersebut terjadi pada Senin, (9/10), banjir luapan sungai menerjang permukiman beberapa desa di Kecamatan Pante Ceureumen, lokasi terputusnya badan jalan itu di tempat yang sama pernah terjadi pada bencana alam sebelumya. "Dulu memang sudah pernah dibuat jalan tanggap darurat, kemudian kejadian lagi beberapa waktu lalu. Timbunan badan jalan yang pernah di buat terseret lagi, BPBD tidak ada alokasi dana untuk tanggap darurat bersifat permanen," katanya menambahkan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement