Rabu 11 Oct 2017 16:35 WIB

Program Air untuk Kehidupan, Bebaskan Jabar dari Krisis Air

Red: Gita Amanda
Peresmian Program Air untuk Hidup dan Kehidupan.
Foto: MAI Foundation
Peresmian Program Air untuk Hidup dan Kehidupan.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Lembaga Amil Zakat Nasional Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation terus berinovasi untuk terus meningkatkan penyediaan air bersih masyarakat. Setelah berhasil melaksanakan program Air Bersih dibeberapa lokasi kekurangan air bersih di Jawa Barat seperti di Cigudeg - Bogor, Cibarusah – Bekasi, Talegong – Garut, Leles – Cianjur sejak tahun 2015, MAI Foundation me-launching program Air Untuk Kehidupan hari ini (7/10).

Dua juta orang tiap tahun meninggal karena diare, disebabkan oleh penggunaan air yang tercemar dan sanitasi yang buruk (hygiene rendah) berdasarkan riset WHO tahun 2015. Dari 100 juta penduduk Indonesia belum mendapatkan akses sanitasi yang baik BPS tahun 2013.

Sekitar 60 persen masyarakat di Jawa Barat sulit mengakses air bersih. Kondisi ini tersebar di hampir seluruh wilayah Jawa Barat, terutama di Sukabumi, Bogor, Cianjur, Cirebon, Bandung, Majalengka dan Indramayu, data Dinas kesehatan Jabar tahun 2014.

Kondisi yang memprihatinkan tersebut ditangkap dengan cepat oleh MAI Foundation melalui berbagai program penyedian air bersih beserta sarana dan prasarananya. Salah satunya adalah Penyediaan air bersih di dua desa yaitu di dusun Sindangrasa Desa Cigunung – Tasikmalaya dan Dusun Ceuri Desa Kertaharja - Sumedang. Program tersebut di-launching Pengurus MAI Foundation Usep Dimyati dan Mangatas Simanjuntak di dua desa tersebut hari ini (7/10).