Rabu 11 Oct 2017 17:24 WIB

Tanggul Sungai Jebol, Empat Desa Tergenang

Rep: Eko Widiyatmo/ Red: Endro Yuwanto
Tanggul jebol (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Tanggul jebol (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  BANYUMAS -- Tanggul Sungai Reja yang mengalir di beberapa desa wilayah Kecamatan Sumpyuh, Kabupaten Banyumas, kembali jebol. Padahal tanggul yang dibuat di kedua sisi sungai tersebut, baru selesai dibangun tahun lalu.

''Tanggul sungai jebol akibat derasnya arus air akibat hujan yang turun di wilayah selatan Banyumas sejak malam hingga tadi pagi,'' ujar Koordinator Tim Reaksi Cepat BPBD Banyumas Kusworo, Rabu (11/10).

Kusworo menyebutkan, tanggul jebol berada di Desa Karanggedang, Kecamatan Sumpyuh, dengan panjang 10 meter dan tinggi 1,2 meter. Bobolnya tanggul sungai tersebut menyebabkan beberapa wilayah tergenang air.

Genangan air mencapai lebih dari 0,5 meter, terjadi di Desa Karanggedang, Karangpucung, Kemiri, dan Nusadadi. ''Ada beberapa warga yang sempat mengungsi karena rumahnya berada dekat tanggul yang jebol,'' jelas Kusworo.

Namun Kusworo menyebutkan, kondisi genangan air pada siang hari sudah mulai surut, sehingga warga yang mengungsi sudah kembali ke rumahnya masing. ''Genangan air dari limpangan sungai Reja sudah terkumpul di areal persawahan Desa Selandaka. Areal persawahan ini memang sering tergenang air bila musim hujan, karena permukaan tanahnya lebih rendah dari permukaan air sungai,'' jelasnya.

Kepala Desa Karanggedang Andri Kusmayadi menyatakan, sebelumnya ada 50 rumah warga di desanya yang tergenang air akibat bobolnya tanggul Sungai Reja. ''Permukaan tanah desa di desa kami memang hanya selisih sedikit dengan ketinggian air Sungai Reja dalam kondisi normal. Karena itu, kalau sedang musim penghujan dan tanggul jebol, wilayah kami pasti kebanjiran,'' jelasnya.

Andri menyebutkan, pemerintah sebenarnya sudah berupaya mengatasi luapan air Sungai Reja dengan membangun tanggul. Upaya mengatasi luapan air sungai tidak bisa dilakukan dengan menggeruk dasar sungai, karena di bagian hilir sungai kondisinya permukaan tanahnya sudah sangat rendah. ''Pembangunan tanggul dilakukan tahun lalu. Namun ternyata akibat derasnya air, tanggul tersebut jebol,'' katanya.

Untuk meminimalisasi kemungkinan banjir lagi, saat ini Tim dari BPBD, Taruna Siaga Bencana Banyumas, warga, dan berbagai elemen relawan lain, sedang membuat tanggul darurat untuk menutup tanggul yang jebol. Pembuatan tangggul darurat dilakukan dengan menumpuk karung berisi pasir di lokasi tanggul yang jebol.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement