Rabu 11 Oct 2017 19:15 WIB

Duh, Indonesia Terancam tak Ada Wakil di Liga Champions Asia

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Endro Yuwanto
Liga Champions Asia
Foto: Antarafoto
Liga Champions Asia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia terancam tak punya perwakilan klub di kompetisi Liga Champions Asia 2018. Hal itu terjadi jika Federasi Sepak Bola Asia (AFC) tak meloloskan proses verifikasi pengajuan dari PSSI bagi klub kompetisi Liga 1 2017.

Direktur Hukum dan Regulasi PT Liga Indonesia Baru (LIB) Tigor Shalomboboy menjelaskan, verifikasi tersebut diperlukan untuk mendapatkan lisensi AFC. Lisensi AFC menjadi modal utama klub-klub di Liga 1 yang dibolehkan ikut Liga Champions Asia.

Menurut Tigor, batas akhir verifikasi terjadwal 30 Oktober 2017 mendatang. "Kalau nanti tidak ada klub yang punya lisensi dari AFC, maka Indonesia tidak ada wakilnya," kata dia, Rabu (11/10).

Liga Champions Asia akan dimulai Januari sampai November tahun depan. Indonesia, punya jatah satu slot mengisi kompetisi itu. Sebetulnya, Bhayangkara FC punya peluang menjadi tim peserta Liga Champions Asia. Asa itu ada, jika kesebelasan milik korps kepolisian itu tak terganjal verifikasi.

Tigor mengatakan, bagi operator Liga 1 2017, Bhayangkara tim yang tak ada masalah. Pun bisa ikut Liga Champions Asia. "Status Bhayangkara di PSSI, maupun di PT Liga, valid untuk ikut kompetisi," kata dia.

Tetapi, regulasi AFC tentang Liga Champions Asia menebalkan ketentuan yang mengancam Bhayangkara tereliminasi. Ketentuan tersebut, menyangkut dua hal, aspek pendukung dan sertifikasi klub. Aspek pendukung,

Tigor menerangkan, Liga Champions Asia merupakan klub-klub juara di liga-liga kasta utama para anggota AFC.

Indonesia, dari kompetisi Liga 1, mengarah ke Bhayangkara. Kesebelasan itu sampai pekan ke-28 Liga 1, berada di klasemen pertama dengan nilai 59 angka. Masih ada enam pertandingan lagi sebelum Liga 1 pungkas pada pekan ke-34. Ada pula Bali United di peringkat kedua dengan 55 angka, serta Madura United di peringkat ketiga dengan 52 angka.

Penentuan aspek pendukung, berakhir pada 12 November setelah Liga 1 selesai. Sebab, pada 15 November, LIB akan melapor ke PSSI tentang tim juara. Laporan itu menjadi pedoman bagi PSSI mendaftarkan kesebelasan pemilik gelar Liga 1 sebagai perwakilan Indonesia di Liga Champions Asia.

Persoalan lainnya, kata Tigor, menyangkut aspek lisensi. Kata dia, regulasi AFC untuk Liga Champions Asia menebalkan para pesertanya harus berasal dari peserta kompetisi lokal yang minimal sudah bermain selam dua musim. Selain itu, peserta Liga Champions Asia, harus tak berganti kepemilikan selama dua tahun, dan tak pindah kandang selama dua musim.

Klub tersebut, juga tak berganti logo selama dua tahun. Semua ketentuan itu, menjadi syarat keluarnya lisensi AFC sebagai peserta Liga Champions Asia. Regulasi itu pula yang membuat Bhayangkara terancam sebagai perwakilan Indonesia di kompetisi paling elite se-Asia tersebut.

Sebab Bhayangkara, merupakan kesebelasan di Liga 1 yang belum genap dua tahun. Kesebelasan tersebut pun sampai akhir musim ini, tak mempunyai stadion kandang. Selama Liga 1, tim itu meminjam Stadion Patriot Candrabhaga, di Bekasi yang juga menjadi lapangan pinjaman Persija Jakarta.

Jika AFC menyatakan Bhayangkara tak lolos verifikasi, tim peringkat kedua Liga 1, menjadi pengganti. Tetapi, nasib serupa juga dialami Bali United. Tim berjuluk Serdadu Tridatu tersebut juga belum genap dua tahun berdiri sejak mengakuisisi Putra Samarinda pada 2015 lalu.

Pilihan lainnya, jika PSSI mengajukan Madura United yang saat ini berada di tangga ketiga Liga 1 kepada AFC. Si Laskar Sapeh Kerap pun sulit lolos verifikasi lantaran kesebelasan itu juga belum genap dua tahun. Sedangkan, PSM Makassar di peringkat keempat yang saat ini punya nilai 52 angka di tangga klasemen, pernah berganti logo dan kepemilikan pada tahun lalu.

Jika keempat kesebelasan tersebut tak ada yang lolos verifikasi, harapannya jatuh kepada Persipura Jayapura. Kesebelasan Mutiara Hitam itu, kini ada di peringkat kelima dengan 50 angka. Tim asuhan Wanderlay Silva Junior itu sejak lama dalam kondisi stabil tanpa pergantian kepemilikan, maupun logo, serta punya stadion kandang Mandala Papua.

Selain Persipura, satu-satunya kesebelasan dari Liga 1 yang tak terganjal verifikasi yaitu Persib Bandung. Maung Bandung saat ini ada di peringkat ke-11 Liga 1 dengan nilai 37 angka. Kedua kesebelasan ini, Persipura dan Persib, sebetulnya menjadi dua kandidat Indonesia, untuk tampil di Liga Champions Asia pada 2015 lalu.

Kedua klub itu merupakan juara dan peringkat kedua Liga Indonesia pada 2014 lalu. Tetapi, ketika itu, PSSI telat mendaftarkan kedua kesebelasan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement