REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makna jihad sejatinya memiliki arti yang sangat luas. Tidak saja berperang terhadap orang kafir atau orang yang memusuhi agama Islam. Jihad juga bisa dalam bidang apapun seperti mencari nafkah di jalan yang benar dan di ridhoi oleh Allah SWT.
Sebagai seorang muslim dan menghuni di sebuah negara, kita juga bisa melaksanakan kewajiban-kewajiban kita sebagai warga negara dan kewajiban kita sebagai rakyat dan seterusnya. Bahkan kalau kita memiliki keimanan dan ketakwaan yang tinggi, membela bangsa yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI) ini adalah juga bagian dari jihad.
“Karena dengan kemerdekaan yang diraih bangsa ini, para pejabatnya atau penguasanya harus bisa berusaha untuk mensejahterakan rakyatnya, bisa juga memberdayakan ekonominya serta bisa melindungi keyakinan-keyakinan agama yang dipeluk oleh rakyatnya. Itu juga merupakan jihad pemerintah melalui seluruh aparatnya terhadap bangsa demi rakyatnya,” ujar Ketua Ikatan Dai Indonesia, Prof Ahmad Satori Ismail, Selasa (10/10).
Lebih lanjut pria yang juga Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini menjelaskan, kalau bangsa kita ini tidak merdeka tentunya masyarakat dan pemerintahnya tidak bisa untuk melakukan itu semuanya.
“Karena kewajiban untuk membela negara agar rakyatnya bisa terlindungi semua kepentingannya baik ekonomi, politik, pendidikan sampai masalah melindungi keyakinanya itu adalah suatu kewajiban semua warga negara, bukan hanya pemerintahnya saja,” katanya.
Lebih lanjut dirinya mencontohkan bahwa dengan Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3 yang mana mengatakan bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, maka kalau itu yang dijadikan patokan maka membela negara adalah suatu kewajiban. “Sehingga jangan sampai negara kita dijajah oleh bangsa lain. Dan ini berlaku bagi semua pemeluk agama apapun karena sebagai rakyat sudah seharusnya untuk membela bangsanya," ujarnya
Dirinya yakin semua agama apapun selain Islam pun di Indonesia ini akan melakuan pengorbanan untuk negaranya. Karena agama lain juga membutuhkan tempat ibadah untuk para pengikutnya agar bisa menjaga keyakinannya.
“Dan tentunya ini suatu kebutuhan yang bersama dalam negara ini. Saya yakin agama yang lain juga melakukan demikian dimana para pengikutnya sama-sama untuk memiliki niat yang baik pada negeri ini dalam usaha memelihara keyakinannya,” tutur pria kelahiran Cirebon, 6 Desember 1955 ini .