REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Unit Usaha Syariah PT Bank Permata Tbk (Bank Permata Syariah) menekankan pentingnya investasi emas. Pasalnya, investasi emas dapat mengalahkan inflasi.
Senior Vice President Head Wealth Management & Segment Syariah Bank Permata Syariah Mery Ariyenti menjelaskan, harga emas memang fluktuatif atau naik turun. Hanya saja dalam sembilan terakhir harganya cenderung stabil sehingga bisa mengalahkan inflasi.
"Maka sangat dianjurkan untuk berinvestasi, dan kita harus cari yang bisa kalahkan inflasi. Salah satunya emas," ujar Mery kepada wartawan saat ditemui di Soft Launching Aplikasi Digital Jual-Beli Emas Tamasia, di Jakarta, Rabu, (11/10).
Ia mencontohkan, sejak 2007 harga emas terus naik meski pada 2013-2015 sempat menurun. Hanya, pada 2016 berhasil naik lagi. "Waktu 2016 harga emas naik sekitar 8,1 persen sedangkan inflasinya tiga persen. Jadi dapat untung," jelas Mery.
Bila dihitung, kata dia, rata-rata kenaikan harga emas sejak 2007-2016 naik 5,9 persen. Sedangkan inflasinya dalam delapan tahun terakhir rata-rata sebesar 5,7 persen, sehingga masih lebih tinggi harga emas.
Lebih lanjut, Mery menyatakan, investasi emas dapat digunakan untuk pergi haji yakni dengan menabung berkala lewat emas. "Emas juga bisa digunakan untuk wakaf," tambahnya.
Demi mendukung investasi emas, Bank Permata Syariah pun akan bekerjasama dengan Tamasia. Hanya saja sekarang masih dalam permbicaraan.