REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bhayangkara FC percaya diri bisa mewakili Indonesia di ajang Liga Champions Asia 2018. Kesebelasan dari korps Kepolisian tersebut, mengaku mampu memenuhi tuntutan regulasi bikinan Federasi Sepak Bola Asia (AFC).
Manajer Bhayangkara FC, Sumardji mengatakan, saat ini, timnya memang belum memikirkan tentang kompetisi Liga Champions Asia. Sebab, dia mengatakan, Liga 1 2017 masih menyisakan enam pertandingan krusial sebelum kesebelasannya meraih gelar juara domestik musim ini.
“Saat ini, kami fokus saja terlebih dahulu di Liga 1,” ujar dia saat ditemui di Jakarta, Rabu (11/10).
Namun, dia menerangkan, proses persiapan menuju kompetisi level Asia, juga sudah waktunya menjadi perhatian juga bagi klubnya. Menurut dia, kepatutan timnya berlaga di kompetisi Benua Asia, menjadi mutlak jika Bhayangkara berhasil juara.
Dia mengatakan, semua regulasi AFC yang mengancam tim tersebut gagal mewakili Indonesia pun akan dirampungkan secepatnya. “Jangan bilang kami tidak bisa (tampil di Liga Champions Asia). Kami akan cek lagi untuk regulasinya itu bagaimana. Kami bisa kok menjadi wakil dari Indonesia,” ujar dia.
Bhayangkara memang menjadi tim yang dinilai layak mewakili Indonesia di Liga Champions Asia tahun depan. Itu jika menengok reputasi Evan Diman Darmono dan kawan-kawan di tangga klasemen Liga 1 2017.
Saat ini, sampai pekan ke-28 Liga 1, Bhayangkara ada peringkat satu klasemen sementara dengan nilai 59 angka. Tim asuhan pelatih Simon McMenemy itu masih harus melakoni enam pertandingan lagi untuk mencapai gelar juara pada pekan ke-34, November mendatang.
Tim tersebut memang bersaing dengan Bali United di peringkat ke-2 yang punya nilai 55 angka. Persaingan juga melibatkan Madura United dan PSM Makassar di peringkat ketiga dan keempat dengan nilai sama, 52 angka.
Jika Bhayangkara berhasil meraih gelar juara liga maka kesebelasan tersebut punya hak dipromosikan oleh Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) menjadi perwakilan di kompetisi Liga Champions Asia. Gelaran itu akan dimulai pada Januari sampai November tahun mendatang.
Yapi, hak juara Liga 1 milik Bhayangkara tersebut, terancam dieliminasi lantaran sejumlah ketentuan. Federasi Asia mensyaratkan tim peserta Liga Champions Asia memiliki lisensi AFC. Cara memperoleh lisensi tersebut melewati proses verifikasi yang akan berakhir pada 30 Oktober nanti.
Dalam regulasi AFC, proses verifikasi menuju Liga Champions Asia mengharuskan semua peserta memenuhi sejumlah persyaratan. Antara lain, kesebelasan itu harus minimal sudah bermain selama dua musim di kompetisi kasta utama domestik.
Selain itu, klub peserta Liga Champions Asia harus minimal dua tahun berbadan hukum tetap. Juga, kesebelasan itu minimal dua tahun tak berganti kepemilikan, maupun tak berganti logo, juga tak berpindah kandang selama dua musim.
Ragam regulasi demi mendapatkan lisensi AFC tersebut terasa menyulitkan Bhayangkara. Itu dengan menegok riwayat berdirinya tim dari Kepolisian itu. Bhayangkara belum genap dua tahun berdiri, dan baru tahun ini mengikuti kompetisi resmi.
Selain itu, Bhayangkara juga belum memiliki stadion. Selama Liga 1 berjalan, kesebelasan itu menyewa stadion Patriot Bekasi, yang juga menjadi markas digunakan oleh tim ibu kota, Persija Jakarta.